Notification

×

Iklan

Korban Keracunan Gas di Madina Bertambah Jadi 58 Orang

Senin, 07 Maret 2022 | 10:46 WIB Last Updated 2022-03-07T03:46:53Z

Ilustrasi. Korban keracunan gas di Madina bertambah jadi 58 orang. (Foto: ANTARA FOTO)

ARN24.NEWS
-- Korban keracunan gas Hidrogen Sulfida (H2S) dari PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut) bertambah menjadi 58 orang.


"Korban bertambah dari 52 menjadi 58 orang. Mereka dirawat di RS Permata Madina dan RSUD Panyabungan. Tidak ada yang meninggal dunia," kata Kapolres Madina, AKBP Reza Akbar kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/3/2022)


Seluruh korban masih mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mengalami mual-mual, pusing dan sesak nafas. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan sejumlah orang.


"Baru kami mulai penyelidikannya pagi ini," terang AKBP Reza. 


Peristiwa berawal saat PT SMGP melakukan welltest di wellpad AAE Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Minggu (6/3/2022) sekira pukul 15.00 WIB. Pada saat melakukan welltest, ternyata asap sumur mengarah ke pemukiman Banjar Manggis Desa Sibanggor Julu yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi wellpad AAE.


"Kemudian sekira pukul 16.30 WIB, puluhan orang mengalami pusing dan muntah yang diduga akibat H2S. Mereka dibawa ke rumah sakit terdekat, ternyata jumlah warga yang diduga keracunan terus bertambah," jelasnya.


Masyarakat yang diduga keracunan dibawa ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina. Selain itu, sebanyak 12 korban keracunan merupakan anak-anak di mana tiga orang di antaranya masih berusia 9 bulan.


"Kondisi semua korban sudah dalam perawatan di RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina," bebernya.


Diketahui, keracunan gas dari PT Sorik Merapi Geothermal Plant sudah berulangkali terjadi. Pada 25 Januari 2021 silam, pembangunan power plant Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) tersebut juga memakan korban jiwa.


Saat itu, lima orang meninggal dunia dan puluhan lainnya pingsan akibat menghirup gas beracun dari pipa kran isolasi panas bumi proyek tersebut. Meski memakan korban jiwa, namun perusahaan tersebut tetap beroperasional kembali. (fnr)