Notification

×

Iklan

Viral Fans Kencingi Patung Legenda Klub Rival, Akhirnya Ditangkap Polisi

Rabu, 04 Mei 2022 | 15:05 WIB Last Updated 2022-05-04T08:05:05Z

Patung Bob Stokoe, manajer legendaris Sunderland, yang dikencingi fans Newcastle. (Getty Images/Stu Forster)



ARN24.NEWS
-- Seorang suporter klub sepakbola harus berurusan dengan polisi lantaran perilakunya yang tidak pantas: bukan cuma buang air sembarangan, ia mengencingi patung sosok legenda klub bola yang menjadi rival utama tim kesayangannya.


Tindakan fans nakal itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Suporter tersebut, penggemar Newcastle United, terlihat mengencingi patung legenda Sunderland Bob Stokoe.


Patung yang berada di wilayah Stadium of Light itu memperlihatkan sosok Bob Stokoe, mantan manajer Sunderland, merayakan kemenangan 1-0 timnya atas Leeds United di final Piala FA 1973.


Yang ironis, Stokoe sebenarnya bukan cuma pernah membawa Sunderland berjaya. Sebelum jadi manajer, ia juga pernah membantu Newcastle juara Piala FA 1955 semasa jadi pemain.


Entah apakah fakta ini tidak diketahui oleh si penggemar Newcastle yang mengencingi patung manajer legendaris Sunderland tersebut. Yang pasti, Newcastle dan Sunderland memang punya rivalitas kuat dan duel kedua klub bola Inggris itu lazim disebut sebagai Tyne-Wear derby.


Tindakan fans Newcastle yang mengencingi patung legenda Sunderland itu lantas membuat polisi turun tangan. Kepolisian Northumbria, sebut SportBible, mengonfirmasi bahwa seorang pelaku berusia 21 tahun sudah ditangkap.


"Kami mengetahui adanya sebuah video yang bersirkulasi di media sosial, yang memperlihatkan seorang pria mengencingi patung memorial di luar Stadium of Light di Sunderland," kata pihak kepolisian.


"Tindakan semacam ini sama sekali tidak patut dan penyeledikan menyeluruh sudah dilakukan terkait dengan kejadian itu. Pada prosesnya seorang pria 21 tahun sudah ditangkap atas dugaan tindakan tak pantas dan sejauh ini masih berada dalam tahanan kepolisian."


"Kami tahu persis kejadian semacam ini bisa mengakibatkan kemarahan di komunitas kami. Untuk itu kami minta semua pihak untuk menghormati penyelidikan yang terus berlangsung dan tidak melakukan tindakan apapun yang dapat menganggu penyelidikan ini." (krs/cas)