Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak. (Foto/dokumen)
ARN24.NEWS – Isu Konsorsium 303 mencuat di tengah penanganan kasus Irjen Ferdy Sambo. Salah satu orang yang disebut terlibat dalam konsorsium itu adalah Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.
Dalam selebaran yang beredar luas di masyarakat, Konsorsium 303 disebut sebagai kelompok yang membekingi bisnis judi di Indonesia. Konsorsium ini dipimpin oleh Ferdy Sambo.
Sejumlah nama perwira polisi, pengusaha dan bandar judi disebut tergabung dalam konsorsium ini. Mereka bahkan dibagi per wilayah. Tak tanggung-tanggung uang yang masuk ke kantor para petinggi Polri itu bahkan mencapai triliunan rupiah.
Irjen Panca sendiri, seperti ditulis dalam selebaran itu, disebut bertugas untuk membekingi bisnis judi di Sumut. Dia bertugas menerima aliran dana dari Apin BK yang kemudian diteruskan ke Ferdy Sambo.
Bisnis haram Apin BK ini sendiri digerebek Polda Sumut pada awal Agustus lalu. Kapolda Sumut bahkan memimpin langsung penggerebekan lokasi judi online yang berkedok rumah makan itu.
Sayangnya, saat digerebek, lokasi atau kantor operator judi yang disebut terbesar di Sumut itu malah kosong. Tak ada aktivitas apa-apa di sana. Bos judi online itu, Apin BK sampai saat ini entah kemana.
Dalam selebaran itu juga disebut bahwa penggerebekan yang dilakukan oleh Kapolda Sumut hanyalah alibi, seolah-olah polisi daerah ini sudah bagus dalam menangani masalah judi.
Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak kemudian merespons namanya disebut dalam Konsorsium 303. Dia merespons dengan balik bertanya kepada awak media, soal dirinya selama ini.
"Menurut lu gimana," kata Panca di Mapolda Sumut, dilansir detikSumut, Senin (22/8/2022).
"Gini ya teman-teman saya kasih tahu. Yang tahu itu, Mbak, benar nggak saya? Menurut lu gimana," tambahnya.
Panca bilang, biar masyarakat yang menilai dari kinerja Polda Sumut yang dipimpinnya selama ini. Dia pun menitip pesan agar jangan ragu berbuat kebaikan dengan integritas diri. Dengan kebaikan itu, kata Panca, masyarakat akan merasakannya.
"Jadi, saya selalu pesan teman-teman jangan ragu untuk terus berbuat baik dengan integritas mu, itu pesan saya, maka masyarakat akan merasakan," ujar Panca.
Sebelumnya, pada awal pekan lalu, Panca juga tiba-tiba mengungkapkan dirinya tak pernah menerima uang dari tindak kejahatan judi. Hal itu diungkapkan Panca saat awak media menanyakan soal perkembangan penanganan kasus judi online yang digerebeknya di komplek perumahan elit di Cemara Asri, Deli Serdang, beberapa hari lalu.
Awalnya Panca menyebut Polda Sumut berkomitmen untuk memberantas judi di Sumut. Dia bahkan menantang siapa saja untuk mengecek apakah dia pernah menerima aliran uang dari bandar judi atau tidak.
"Teman teman boleh cek, Pak Kapolda pernah terima uang judi apa tidak. Saya harus sampaikan ini. Saya tegaskan, saya sudah berkali-kali, Anda sudah menyaksikan sendiri bagaimana saya turun ke lapangan menangkap judi," ujar Panca di Mapolda Sumut, Selasa (16/8/2022).
"Saya mohon maaf teman-teman ini bukan permainan, bukan sekedar kamuflase, tidak," tambahnya.
Panca menyampaikan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, pihaknya telah menggerebek judi di Sumut. Dia pun telah memerintah jajarannya untuk tidak main-main dengan judi.
"Teman-teman saya laporkan bahwa hasil dari dua minggu ini saya sudah perintahkan semua jajaran tidak ada lagi yang bermain- main judi. Saya harus ingatkan ini," ujar Panca.
Lalu, Panca menjelaskan kenapa judi tak boleh main-main dengan judi. Menurutnya, judi bisa membuat masyarakat bodoh dan miskin.
"Ini juga menjadi penyakit masyarakat yang membuat masyarakat menjadi bodoh, menjadi miskin. Saya harus sampaikan," tambah Panca.
Dia mengklaim sudah menutup beberapa lokasi judi di Sumut. Salah satunya di Belawan. Bahkan pihaknya berhasil mengungkap sebanyak 60 kasus judi dan 65 bandar judi kelas kakap telah ditetapkan tersangka. (dts)