Notification

×

Iklan

Iklan

5 Penguasa Bisnis Jalan Tol di Indonesia, Siapa Punya Tol Terpanjang?

Senin, 12 September 2022 | 11:17 WIB Last Updated 2022-09-12T04:17:50Z

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama badan usaha jalan tol terus mempercepat penyelesaian pembangunan ruas-ruas tol baru pada kawasan metropolitan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Saat ini enam ruas tol telah memasuki tahap akhir penyelesaian untuk segera dioperasikan dan siap diresmikan pada bulan November dan Desember 2020 yang akan datang. (Foto: Ilustrasi Jalan Tol (Dok. Kementerian PUPR)

ARN24.NEWS
-- Pada masa awal pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), infrastruktur menjadi salah satu hal utama yang jadi perhatian. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan pada masa itu, sebagai negara emerging market, Indonesia punya gap infrastruktur yang serius.


"Pentingnya infrastruktur tidak ada lagi argumen, karena sangat penting dibangun bagi suatu negara, namun pertanyaannya bagaimana membangun 128 Proyek Strategis Nasional (PSN) itu?," tegas Sri Mulyani.


Jalan tol menjadi salah satu infrastruktur yang paling banyak dibangun Jokowi selain juga untuk ketahanan pangan dengan membangun bendungan.


Di sisi lain, bisnis jalan tol juga menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan. Dilansir dari CNBCIndonesia, ada beberapa pemain di lini bisnis ini. Namun yang masih menjadi raja bisnis tol adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk.


Jasa Marga masih memiliki pangsa pasar sebesar 51% di seluruh Indonesia.


Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan, tercatat konsesi perseroan mencapai 1.809 kilometer hingga Q1-2022. Angka ini juga sudah merupakan tambahan pengusahaan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap yang mencapai 206,65 kilometer.


Jasa Marga sendiri saat ini tengah mempersiapkan pembangunan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, yang akan jadi tol terpanjang di Indonesia.


Ditargetkan, konstruksi dimulai pada kuartal II-2023. PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengungkapkan, saat ini sudah memasuki tahap inventarisasi lahan untuk pembangunan tol Gedebage-Cilacap.


Sedangkan total ruas yang telah beroperasi hingga Q1-2022 ini mencapai 1.259 kilometer setelah beroperasinya tol Manado-Bitung.


"Dari 24 ruas tol yang ada di anak perusahaan 16 telah beroperasi penuh dan 2 telah beroperasi sebagian seperti Bogor Ring Road dan Cinere-Serpong," kata Subakti dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (27/6/2022).


Sementara ada enam ruas tol lagi yang berada dalam fase pembebasan lahan, yaitu:


- Japek II Selatan

- Yogyakarta-Bawen

- Yogyakarta-Solo

- Tol Yogyakarta International Airport-Kulonprogo

- Gedebage-Tasikmalaya, Probolinggo-Banyuwangi

- Cinere-Jagorawi.


Selain Jasa Marga, PT Hutama Karya (Persero) menempati urutan kedua sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang memegang konsesi tol terpanjang di Tanah Air karena mendapatkan mandat dari Pemerintah dalam membangun Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).


Saat ini, HK telah membangun JTTS sepanjang 1.065 kilometer dengan 534 ruas masih tahap konstruksi dan 531 kilometer ruas operasi. Lalu, disusul dengan jalan tol lain di luar JTTS seperti Tol Akses Tanjung Priok (ATP) sepanjang 11,4 kilometer dan Tol JORR Seksi S sepanjang 13,5 kilometer.


HK telah memiliki konsesi tol sepanjang 1.089,9 kilometer atas JTTS maupun dua ruas tersebut. Hingga kini, ruas yang telah beroperasi penuh diantaranya Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka), Tol Palembang-Indralaya, dan lain-lain.


Meski baru saja menjual dua ruas tolnya, di posisi ketiga ada PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) telah mengelola 10 jalan tol dengan panjang 558,5 kilometer.


Sebelumnya, perseroan mengelola 15 jalan tol, namun lima jalan bebas hambatan berbayar itu telah dilakukan divestasi saham. Kelimanya adalah Tol Semarang-Batang, Tol Cinere-Serpong, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Tol Cibitung-Cilincing, serta Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT).


Dari swasta, Astra Infra salah satu BUJT dengan jalan tol yang cukup panjang yaitu 357,6 kilometer dengan kepemilikan saham di tujuh BUJT.


Rinciannya, Tol Tangerang-Merak (72,5 kilometer), Tol Cikopo-Palimanan (116,8 kilometer), Tol Semarang-Solo (72,6 kilometer), dan Tol Jombang-Mojokerto (40,5 kilometer). Lalu Tol Surabaya-Mojokerto (36,3 kilometer), Tol Kunciran-Serpong (11,2 kilometer) dan JORR I Ruas Ulujami-Kebon Jeruk (7,67 kilometer).


Terakhir, adalah pemilik tol dari swasta, yaitu PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk atau CMNP. Dalam laman Instagram resminya @official.cmnp, BUJT tersebut telah membangun Tol Ir Wiyoto Wiyono ruas Cawang-Tanjung Priok dan Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit sepanjang 32,96 kilometer.


Lalu, Tol Simpang Susun Waru-Bandara Juanda sepanjang 12,8 kilometer, Tol Depok-Antasari-Salabenda sepanjang 28,7 kilometer, Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) 8,15 kilometer, serta Tol Ciliwung-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 61,6 kilometer.


Dari ruas jalan tol yang dibangun dan telah beroperasi tersebut, konsesi jalan tol milik perseroan diketahui membentang 144,21 kilometer.