Notification

×

Iklan

Iklan

TKA Asal China Tewas Tertimpa Batu di Proyek PLTA Batang Toru

Selasa, 15 November 2022 | 20:50 WIB Last Updated 2022-11-15T13:50:24Z

Ilustrasi kecelakaan kerja. (Foto: Edi Wahyono)

ARN24.NEWS
– Seorang tenaga kerja asing (TKA) asal China tewas di proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Pekerja itu diduga meninggal tertimpa reruntuhan batu.


"Betul," kata Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni saat dikonfirmasi, Selasa (15/11/2022).


Imam mengatakan pada 9 November 2022, sekitar pukul 22.20 WIB, korban dan pekerja lainnya melakukan pengeboran di Adit VI. Tempat ini merupakan terowongan yang tiga bulan lalu pernah terjadi kecelakaan kerja.


"Jadi, kejadian sedang melaksanakan pengeboran di Adit VI. Adit VI ini terowongan yang tiga bulan lalu pernah kejadian," sebut Imam.


Imam menyebut antara kejadian yang lalu dan sekarang ada sedikit perbedaan. Hal itu terkait kontur batu yang mau dibor atau diledakkan.


"Cuma sedikit berbeda, jadi perbedaannya adalah kontur batu yang sedang mau dibor atau diledakkan. Nah kalau yang tiga bulan lalu, pas ketemu dengan kontur batu yang tipe empat, kalau bahasa anak geologi yang mudah runtuh karena katanya tidak kuat," ujar Imam.


"Kalau yang 9 November kemarin, kejadiannya adalah batu yang kelas 2 atau yang keras. Seperti batu kali yang keras itu," tambah Imam.


Pada saat kejadian, kata Imam, WN China itu sedang memasang titik atau tanda yang akan dibor untuk dipasang dimanit. Saat mengebor dinding terowongan itulah, korban tertimpa reruntuhan batu.


"Pada waktu itu waktu sedang mengebor tiba-tiba dinding vertikal yang sedang di bor itu, tiang batu di atasnya setinggi badan yang korban itu runtuh menimpa bagian muka dan dada. Runtuhannya nggak terlalu banyak tapi karena batu keras terus menimpa muka dan dada," ujar Imam.


Beberapa pekerja yang ada di lokasi lantas mengevakuasi korban ke rumah sakit di Padangsidimpuan. Sehari setelahnya korban dinyatakan meninggal dunia.


Setelah mendapat laporan, petugas melakukan olah TKP serta memeriksa saksi-saksi dan juga meminta visum et refertum dari dokter. Hasilnya, diketahui bahwa yang bersangkutan menjadi korban kecelakaan kerja.


"Yang bersangkutan menjadi korban kecelakaan kerja. Tidak bisa atau tidak ada sisi kelalaiannya karena memang batunya tipe keras dan SOP sudah dilalui. Untuk saat ini jenazahnya, setelah beberapa kejadian, dilaksanakan kremasi seizin keluarga dari China," sebut Imam. (dhm/dts)