Notification

×

Iklan

Iklan

Sepekan Tinggalkan Rumah Pak Tua Ditemukan Tewas Dipenuhi Belatung

Kamis, 05 Januari 2023 | 16:01 WIB Last Updated 2023-01-05T09:01:11Z

ARN24.NEWS --
Geger temuan mayat pria di aliran parit Huta 2 Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Rabu (4/1/2023) sekira pukul 11.00 WIB. Miris, jasad itu pun sudah dipenuhi belatung. Kuat dugaan telah meninggal beberapa hari. 

Seketika informasi itu sampai ke meja Polsek Bangun. Dari situ petugas mengevakuasi mayat korban. Keterangan Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung, melalui Kapolsek Bangun AKP Lambok Stevanus Gultom menyebutkan, mula penemuan mayat diketahui dari seorang pemulung. Ya, adalah AB Purba nama pemulung tersebut. 

Nah, pagi jelang siang itu, AB Purba sedang mencari botol minuman dan barang bekas untuk dikumpulkan. Tak jauh dari lokasi, ternyata AB Purba mencium bau menyengat, laiknya bangkai. Penasaran, lalu AB Purban coba mencari kemunculan bau tersebut. 

Selangkah demi selangkah, alhasil dia menemukan sumber bau yang tercium. Tepat di aliran parit Huta 2 Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, persisnya di belakang kompleks wakaf pemakaman muslim Nagori Bangun. 

Seketika AB Purba terkejut. Jasad laki renta tergeletak dan dalam kondisi kaku. Bahkan tubuh korban sudah membusuk penuhi lalat serta belatung. Takut terjadi sesuatu, AB Purba pun memanggil sejumlah warga sekitar. Selanjutnya diteruskan ke pihak kepolisian. 

"Ya, selanjutnya kita menerjunkan personel untuk melakukan penyelidikan di lokasi temuan mayat," tutur Kapolsek Bangun AKP Lambok Stevanus Gultom. 

Kanit Reskrim Iptu Rido Pakpahan, bersama Tim Identifikasi Sat Reskrim Polres Simalungum langsung mendatangi TKP (tempat kejadian perkara) untuk mengevakuasi korban dari parit besar tersebut. 

"Hasil penyelidikan kita diketahui bahwa korban merupakan warga Huta 2 Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun. Korban bernama Sukardi berusia 69 tahun. Semasa hidupnya korban tinggal bersama dengan istrinya yang kondisinya juga sudah tua dan rabun," terangnya.

Menurut warga sekitar, semasa hidup korban telah menderita pikun dan rabun. Korban diketahui telah meninggalkan rumah sejak hari Kamis (29/12/2022) sore. 

"Dari hasi pemeriksaan fisik korban yang dilakukan Tim Identifikasi Sat Reskrim Polres Simalungun bersama Tim Kesehatan Puskesmas Simpang Bah Jambi yaitu, Dokter Rebecca Manurung, tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan di tubuh mayat korban," ungkapnya lagi. 

Diduga korban meninggal dunia karena hanyut terbawa arus parit besar. "Karena di tubuh korban ditemukan luka-luka gugus," beberanya.

Kemudian dari temuan tersebut, pihak kepolisian mengabarkan ke pihak keluarga korban. Pihak keluarga korban pun meminta agar jasad korban tidak diotopsi dan ikhlas. 

"Pihak keluarga menyatakan tidak akan menuntut atas kejadian ini dan sudah membuat surat pernyataan," sahut  AKP Lambok Stevanus Gultom. Personel Polsek Bangun Resor Simalungun selanjutnya membantu proses pemakaman di pekuburan muslim berjarak sekitar 50 meter dari lokasi korban ditemukan. 

AKP Lambok Stevanus Gultom mengimbau kepada warga untuk tetap berhati-hati saat melaksanakan aktifitas di sekiran sungai mengingat saat ini cuaca sering hujan dan sangat berbahayan jika arus aliran sungai meningkat.

Dan saat ini Polres Simalungun juga telah memiliki posko pengaduan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. "Apabila ada diketahui informasi tentang tentang ganguan Kamtibmas atau pun bencana alam dapat memanfaatkan pengaduan masyarakat tersebut di nomor 0811-6501-516. Dan tidak itu saja layanan ini juga dapat dimanfaatkan apabila ada diketahui ancaman-ancaman tindakan kriminal ataupun peredaran narkoba,” pungkas Kapolsek Bangun. (saze/edt)