Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi. (dokumen)
ARN24.NEWS – Polda Sumut membenarkan penangkapan terhadap tokoh pemuda Langkat, Okor Ginting. Namun polisi membantah penangkapannya terlibat kasus penembakan hingga tewasnya mantan anggota DPRD, Paino.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi, Sabtu (18/2/2023) pagi, membenarkan perihal penangkapan terhadap Okor Ginting tersebut.
Namun juru bicara Kapolda Sumut ini membantah kalau penangkapan Okor Ginting terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Tidak. Tidak ada keterlibatan dalam penembakan," jawab Kombes Hadi saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Disinggung usai ditangkap dilakukan penahanan, Kombes Hadi juga membantah hal tersebut.
"Tidak ditahan," jawabnya lagi.
Sebelumnya diinformasikan, Polres Langkat menangkap Okor Ginting karena diduga melakukan tindak pidana korupsi dana program peremajaan perkebunan kelapa sawit (PPKS) atau PSR sebesar Rp29,10 miliar di Kabupaten Langkat.
Kapolres Langkat, AKBP Faisal, mengatakan Okor Ginting ditangkap pada 8 Februari 2023 lalu di Kota Pekanbaru saat melarikan diri.
"Dia (Okor) diduga korupsi dana PPKS total anggaran Rp29,10 miliar," kata AKBP Faisal.
Dalam kasus dugaan korupsi itu, Faisal menyebutkan Polres Langkat telah menetapkan 8 orang sebagai tersangka, namun yang ditangkap baru 3 tersangka.
"Sejauh ini Polres Langkat masih terus mendalami kasus ini karena diduga masih ada pihak lain yang terlibat," sebutnya.
Meski demikian, Kapolres Langkat belum mau membeberkan diperuntukkan untuk apa saja dan kemana saja uang korupsi tersebut.
"Peruntukan uangnya masih diselidiki. Kita kenakan Undang-undang tindak pidana korupsi," pungkasnya. (sh/mbd)
