Notification

×

Iklan

Iklan

Bencana Longsor di Natuna: 36 Korban Ditemukan Tewas, 18 Masih Hilang

Sabtu, 11 Maret 2023 | 15:11 WIB Last Updated 2023-03-11T08:11:10Z

Korban tewas imbas bencana longsor di Natuna, Kepulauan Riau yang telah teridentifikasi bertambah menjadi 36 orang (ANTARA FOTO/Cherman)

ARN24.NEWS
– Korban tewas imbas bencana longsor di Natuna, Kepulauan Riau yang telah teridentifikasi bertambah menjadi 36 orang per Jumat (10/3/2023).


Jumlah itu dipaparkan Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.


"Sudah ada 36 jiwa yang meninggal dunia terdampak tanah longsor. Sementara itu masih ada 18 jiwa yang masih dalam pencarian," kata Muhari dalam pernyatan resmi.


Dia mengatakan, 1.216 warga masih mengungsi di empat titik. Rinciannya yakni 219 orang di PLBN, 215 orang di Puskesmas, 500 orang di Pelimpak dan Mes Alfurqon, serta 22 orang di SMA 1 Serasan.


Longsor melanda kampung di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada awal pekan ini. Longsor terjadi imbas cuaca ekstrim di wilayah Serasan.


Pemerintah kemudian menetapkan status masa tanggap darurat bencana selama tujuh hari, menyusul terjadinya bencana tanah longsor di Natuna.


Akibat bencana tersebut banyak rumah dan jalanan tertimbun longsor. Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kemudian mengirimkan tujuh alat berat jenis ekskavator untuk membuka jalan.


Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono menargetkan jalan tersebut dapat terbuka dalam waktu dua hari.


"Jalan yang tertutup longsor ada sekitar 300 meter. Tapi mulai tadi malam ada tujuh ekskavator sudah bekerja dan kita targetkan dua hari ini sudah terbuka semua," ungkap Basuki dalam pernyataan resmi.


Terkait relokasi, Basuki juga memastikan bahwa rumah yang akan dibangun di atas lahan seluas 7,5 hektar itu berjenis Risha atau Rumah Instan Sederhana Sehat.


Seluruh material dan komponen, lanjutnya, akan dikirim dari Palembang menggunakan kapal TNI Angkatan Laut.


"Lahan relokasi 7,5 hektar sedang kami rencanakan dan pembangunan huntapnya tetap menggunakan risha," ucap Basuki yang meninjau lokasi bencana. (nis/bmw)