Ilustrasi. Ahli menjelaskan bahwa penggunaan gadget berlebih pada anak bisa menurunkan minat baca. (Istockphoto/ LDProd)
ARN24.NEWS – Gawai atau gadget sudah menyentuh berbagai usia termasuk anak. Pengawasan orang tua sangat penting untuk mencegah dampak buruk penggunaan gawai berlebih.
Faktanya, di zaman kiwari anak-anak sudah terpapar gadget sejak dini. Mereka mengakses media sosial seperti YouTube, TikTok, Instagram, dan banyak platform lainnya.
Guru Besar Ilmu Informasi dan Perpustakaan FISIP Universitas Airlangga Rahma Sugihartati menjelaskan pengaruh gawai terhadap minat baca anak.
"Banyak penelitian membuktikan bahwa terjadi hubungan yang negatif antara penggunaan gadget dan minat baca," kata Rahma dalam sebuah pernyataan resminya, kemarin.
Dia menjelaskan, gawai cenderung dimanfaatkan untuk bermain gim, mendengarkan musik, menonton video, dan aktivitas hiburan lain. Gawai tidak dimanfaatkan untuk mengakses berita atau informasi dan e-book.
Penurunan minat baca terjadi sebab penggunaan gawai tidak diimbangi dengan pemanfaatannya sebagai media membaca. Minat baca semakin 'merunduk' saat minat baca juga tak dibangun sejak dini.
"Anak-anak yang sejak dini langsung diperkenalkan pada gadget atau smartphone, maka terjadi kecenderungan anak-anak tidak akan memanfaatkan gadget sebagai media untuk membaca," imbuhnya.
Hal ini pun akan terbawa saat anak tumbuh dewasa. Mereka kurang berminat menelusuri informasi lewat bacaan. Informasi cenderung diperoleh secara instan lewat internet tanpa mengetahui apakah informasi tersebut bisa dipercaya atau tidak.
Anak pun cenderung 'copy-paste' informasi tanpa membaca dan mempelajari sehingga pemahamannya hanya sepotong-sepotong.
Sebaiknya, lanjut Rahma, orang tua terlebih dahulu memupuk minat baca anak terlalu dahulu. Baru kemudian, perkenalkan anak pada gawai.
Selain itu, batasi juga penggunaan gawai sebagai sarana hiburan dan imbangi dengan aktivitas membaca. (cnn)