Inovasi dalam pengelolaan sampah organik dengan budidaya maggot dilaksanakan di Bidang Kegiatan Kerja Lapas Kelas I Medan. (Foto: Istimewa)
ARN24.NEWS – Salah satu terobosan pengelolaan sampah dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan bekerjasama dengan Bank Sampah Induk New Normal.
Inovasi dalam pengelolaan sampah organik dengan budidaya maggot dilaksanakan di Bidang Kegiatan Kerja Lapas Kelas I Medan.
Kalapas Kelas I Medan, Maju A. Siburian melalui Kabid Kegiatan Kerja, Eben H. Depari menyampaikan, pihaknya melakukan pemanfaatan limbah organik sisa dari dapur Lapas.
"Maggot atau belatung ini merupakan larva dari lalat yang berguna dalam proses penguraian bahan-bahan organik karena maggot mengkonsumsi sampah sayurun dan buah,” jelas Eben, Selasa (5/9/2023).
“Program ini dibuat untuk meningkatkan kepedulian warga binaan terhadap lingkungan hidup yang bersih dan asri, sampah-sampah organik ini akan dikelola dengan baik, tidak menimbulkan dampak negatife seperti bertumpuk banyak dan tidak dapat diuraikan,” tambah Eben.
Dalam upaya pengelolaan sampah, jajaran kegiatan kerja juga mengajak peran serta seluruh warga binaan Lapas Kelas I Medan untuk mengikuti pembinaan kemandirian pengelolaan Bank Sampah dengan budidaya maggot.
Selain bagian dari optimalisasi kegiatan kerja melalui Bank Sampah, baik organic dan ada juga non organic meliputi, Paving Blok, Budidaya Maggot, Ecoenzim.
Hadir dalam kegiatan, Ketua Bank Sampah Induk New Normal, Yasra Al-Fariza mengungkapkan, hal ini merupakan tahapan budidaya.
"Dimana kita lakukan proses pemasukan bibit maggot, dan proses pengenalan maggot kepada warga binaan,” jelasnya.
RZ (35), salah satu warga binaan yang ikut melihat proses budidaya maggot mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kalapas dan Bidang Bimker.
"Kami memiliki bekal dalam budidaya maggot, awalnya sih memang geli, namun ternyata budidaya maggot itu menyenangkan,” tambahnya. (sh)