Masjid di Khan Younis Jalur Gaza diserang Israel. (AP/Yousef Masoud)
ARN24.NEWS – Salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Palestina, Hussein Abu Muslim, membeberkan situasi terkini di Gaza saat situasi memanas gara-gara perang Israel dan milisi Palestina, Hamas.
Hussein mengatakan hingga kini bombardir dari pasukan Israel ke Gaza masih terus terjadi.
"Sampai saat ini bombardir masih terus terjadi, masjid-masjid ditarget [menjadi target], korban terus berjatuhan, tapi tidak ada tanda-tanda dari Israel ini mendengarkan seruan dari PBB," kata Hussein saat wawancara dengan CNN Indonesia, Senin (9/10/2023).
Komentar Hussein merespons pertanyaan soal seruan PBB yang meminta Israel menghentikan serangan ke Jalur Gaza.
Di kesempatan itu, Hussein juga menerangkan hingga kini belum ada bantuan yang masuk dari luar, termasuk pemerintah Indonesia, karena pasukan Israel menutup jalur.
"Logistik terhambat, apalagi Israel sudah memutus pasokan logistik dari luar sehingga ini menambah krisis dan derita warga Gaza yang sedang berada di pengungsian," ucap Hussein.
Namun, lembaga kemanusiaan di Gaza, lanjut dia, telah membuka donasi untuk warga di wilayah tersebut.
Belakangan, Gaza memanas usai pasukan Israel dan Hamas saling serang sejak pekan lalu.
Hamas menyerang Israel pada Sabtu. Mereka mengklaim tujuan serangan ini untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi.
Pasukan Israel lalu membalas dengan melancarkan Operasi Pedang Besi yang diklaim untuk menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.
Serangan kedua pihak ini berlanjut hingga Minggu malam. Imbas perang Hamas-Israel, korban tewas di Palestina mencapai 413 orang. Sementara itu, korban tewas di Israel disebut mencapai 700 orang.
Menanggapi saling serang itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan telah menyiapkan rencana kontingensi termasuk evakuasi bagi WNI di Palestina.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan Kemlu terus berkoordinasi erat dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman, KBRI Kairo dan KBRI Beirut menyoal situasi di Palestina.
"[Ini] untuk memonitor situasi di Palestina dan menyiapkan rencana kontingensi. Evakuasi menjadi salah satu bagian dari rencana kontingensi tersebut," kata Judha dalam rilis resmi, Senin (9/10/2023).
Berdasarkan data yang dihimpun Kemlu, saat ini terdapat 45 WNI di Palestina. Dari jumlah ini, 10 WNI berada di Gaza dan 35 WNI berada di Tepi Barat.
Selain mereka, terdapat pula 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel. Judha lalu menerangkan hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban. (cnn/sh)