Notification

×

Iklan

Iklan

Soal Musorkot KONI Medan, Bobby Zulkarnain Sindir Jangan Ada Istilah Calon Tunggal

Rabu, 13 Maret 2024 | 15:10 WIB Last Updated 2024-03-13T08:10:10Z

Ketua Pengcab Tarung Derajat Medan, Bobby Octavianus Zulkarnain dalam sebuah kesempatan di acara olahraga di Medan. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Desember 2024 mendatang, KONI Kota Medan akan menggelar Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) untuk mencari ketua umum baru menggantikan Eddy H Sibarani yang sudah menjabat selamat 2 periode. 


Menanggapi rencana Musorkot KONI Medan tersebut, cabang olahraga (cabor) Tarung Derajat, salah satu pemilik suara, meminta agar pihak KONI Medan membuka pendaftaran bagi calon-calon yang ingin menjadi kontestan sebagai calon ketua.


“Tentunya kita menginginkan calon-calon yang ikut nanti bisa mengembangkan prestasi olahraga semakin lebih baik lagi serta mewujudkan Medan sebagai kota atlet,” ujar Ketua Pengcab Tarung Derajat Medan, Bobby Octavianus Zulkarnain, Rabu (13/3/2024) siang.


Ditegaskan Bobby yang juga Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Medan ini, pihaknya dari cabor Tarung Derajat meminta tidak ada lagi calon tunggal melihat cabor-cabor yang ada sudah sangat banyak berpotensi untuk maju sebagai calon ketua KONI Kota Medan ke depan. Bobby mengatakan demikian, karena beredar isu ada sejumlah oknum yang mengatur untuk menjadikan seorang pengurus sebagai calon tunggal sehingga aklamasi dalam musorkot tersebut. 


“Tentunya sangat tidak mungkin hanya satu calon yang ditetapkan jika pendaftaran nantinya dibuka secara luas sesuai dengan kriteria dan pengalaman si calon dalam memimpin cabang olahraga baik dari prestasi maupun manajerial organisasi olahraga yang dipimpinnya,” tegas Bobby yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Gerindra Sumut dan juga Ketua Badan Cyber & Media DPD Gerindra Sumut ini.


Oleh karena itu, Bobby sebagai pemilik suara dari cabor Tarung Derajat Kota Medan yang dipimpinnya, meminta agar musorkot ini untuk memilih ketua koni kota medan ke depan.


“Jangan lagi ada istilah calon tunggal nantinya, lebih baik diselenggarakan seperti periode sebelumnya bersaing secara terbuka,” pungkasnya. (sh)