ARN24.NEWS – Sepanjang 2025 ini atlet karate binaan Perguruan Shitoryu Indonesia Karate-Do (Shindoka) Sumatera Utara (Sumut) semakin terus konsisten. Tidak hanya di tingkat lokal, namun terus menembus ke nasional hingga internasional.
Diawali Kejuaraan Daerah (Kejurda) FORKI Sumut pada Februari 2025 lalu, Shindoka Sumut tampil apik dengan meraih 7 medali emas. Hasil ini juga membuat Shindoka Sumut menjadi penyumbang atlet yang signifikan ke Training Center (TC) FORKI Sumut dalam rangka menghadapi Kejurnas FORKI di Riau pada Mei 2025 lalu.
“Alhamdulillah hasilnya cukup baik, FORKI Sumut mampu merebut tiga medali emas dan dua di antara perebut medali emas itu berasal dari karateka binaan Shindoka Sumut,” ungkap Ketua Umum Pengda Perguruan Shindoka Sumut, Zulkarnain Lubis di sela memantau Uji Kenaikan Tingkat (UKT) Perguruan Shindoka Sumut yang digelar di Gelanggang Remaja Jalan Sutomo Medan, Minggu (6/7/2025) sore.
Zulkarnain juga cukup berbangga, sebab, dalam Kejurnas FORKI itu secara total atlet Shindoka Sumut yang tergabung dalam Tim FORKI Sumut berhasil meraih 2 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
“Hasil ini cukup menggembirakan dan prestasi ini menunjukkan pembinaan yang kami lakukan sangat konsisten secara berjenjang mulai dari tingkat dojo hingga sampai ke training center yang dilakukan Pengda Shindoka Sumut dalam membina karatekanya,” ungkapnya lagi.
Bahkan, usai membawa Sumut merebut medali emas Kejurnas FORKI menjadikan 2 atlet Shindoka Sumut pun terpilih mewakili Tim Indonesia ke ajang SEAKF 2025 di Brunei Darussalam.
“Salah satu dari kedua atlet binaan Shindoka itu bernama Ali Fattah Harahap berhasil meraih prestasi membanggakan dengan merebut medali perunggu di nomor Kata perorangan Kadet Putra di ajang yang diikuti seluruh negara se Asia Tenggara tersebut,” kata Zulkarnain bangga.
Selain itu, atlet Shindoka Sumut lainnya juga dalam kurun waktu tahun 2025 ini juga sukses meraih prestasi lainnya yakni menjadi juara umum di Bisma Open Karate Championship di Deli Serdang dengan torehan 10 emas, 6 perak, dan 3 perunggu.
“Kita patut berbangga juga karena karateka binaan kita lainnya juga sudah lolos di tahapan kabupaten/kota untuk mengikuti O2SN yang saat ini dalam tahap seleksi di tingkat provinsi,” debutnya.
“Mungkin dalam bulan ini diseleksi dan bila terpilih maka akan mewakili Sumut dalam Kejuaraan O2SN tingkat nasional. Jadi atlet-atlet Shindoka Sumut itu mengisi di semua kategorinya mulai SD, SMP, SMA semua anak-anak Shindoka Sumut masuk di seleksi tersebut,” ujar Zulkarnain.
Sejatinya, dalam 5 tahun terakhir ini karateka Shindoka Sumut memang cukup sukses di ajang O2SN. Sudah banyak jawara yang lahir di tingkat nasional hingga sampai bertanding mewakili Indonesia ke tingkat dunia.
“Jadi atlet Shindoka Sumut sudah tidak asing lagi dengan prestasi di O2SN,” tegasnya.
Oleh sebab itu, program dari UKT ini cukup efektif dalam menjaring dan menyaring karateka muda potensial yang akan masuk ke dalam program Shindoka Emas yang menjadi proyeksi jangka panjang untuk menjadi karateka terbaik Shindoka Sumut ke ajang lokal, nasional, hingga internasional.
“Tumbuh kembangnya Shindoka Sumut ini tidak terlepas dari dukungan orangtua dan semua pihak termasuk Pemko Medan yang cukup berkolaborasi,” pungkasnya.
Sementara, Ketua Majelis Sabuk Hitam (MSH), Zefry Nico Budiman menjelaskan dalam UKT ini diikuti sebanyak 471 karateka dari 15 dojo se Sumut.
“UKT ini merupakan program kita yang bertujuan untuk menilai kemampuan anak didik yang selama ini telah berlatih keras di dojo-dojo, jadi kita akan melihat apakah sudah layak untuk naik tingkat atau tidak,” tandasnya. (sh)