Kunjungan tersebut langsung disambut Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas I Medan Erwedi Supriyatno.
Dalam kunjungan kerjanya, Edward meninjau meninjau situasi Unit Pelaksana Teknis Imigrasi dan Pemasyarakatan yang berada di area Medan dan sekitarnya.
Kunjungan kerja tersebut dilakukan dalam rangka tinjauan langsung, monitoring dan penguatan kepada Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara.
Disambut dengan yel-yel dari petugas Lapas Kelas I Medan yang dilanjutkan dengan tarian sambutan Tor-Tor dan musik gondang yang dibawakan oleh warga binaan, Wakil Menteri Hukum dan HAM beserta rombongan menuju dapur Lapas Kelas I Medan.
Dalam tinjauannya Wamenkumham Edward mengapresiasi kebersihan dapur Lapas Kelas I Medan yang telah 3 kali berturut turut mendapatkan sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Jasa Boga dari Dinas Kesehatan Kota Medan.
Selanjutnya, Edward meninjau galeri produk dan hasil karya warga binaan, Wakil Menteri Hukum dan HAM beserta rombongan melihat hasil karya warga binaan seperti mebel, kerajinan tangan dari bambu dan tempurung kelapa.
Dirinya berpesan untuk pembuatan roti dan tempe harus tetap mengutamakan kebersihan, kesehatan dan citarasa, mengingat roti dan tempe merupakan bahan pangan olahan untuk dikonsumsi.
Kunjungan dilanjutkan dengan meninjau rumah ibadah Vihara, Gereja, Kuil dan Masjid yang berdampingan.
Ia juga kembali mengapresiasi kebersihan dan ketersedian seluruh rumah ibadah agama yang diakui di Indonesia di dalam Lapas Kelas I Medan.
Mengingat kemajemukan warga binaan penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan yang terdiri dari berbagai suku dan agama, untuk itu Pemerintah harus menjamin kebebasan dan kemerdekaan seluruh warga binaan menjalankan ibadah sesuai dengan Agama dan Kepercayaan mereka, sebagaimana yang diamanatkan dalam pasal 29 UUD 1945. Dan Lapas Kelas I Medan telah melakukan itu dengan sangat baik, Imbuh Beliau.
Wakil Menteri Hukum dan HAM beserta rombongan juga menyempatkan melaksanakan Ibadah Sholat Jum’at bersama warga binaan di Masjid At-Taubah dan berfoto bersama warga binaan terorisme yang telah menjalankan program deradikalisasi.
Di Lapas Kelas I Medan, warga binaan terorisme selain diberikan pembinaan kerohanian juga dibekali dengan pembinaan kepribadian seperti upacara berbangsa dan bernegara yang ditujukan untuk memperbaiki kedisiplinan dan merubah pola pikir tentang kehidupan berbangsa dan bernegara.
Di akhir kunjungannya, beliau sangat mengapresiasi kinerja yang telah dilakukan oleh Lapas Kelas I Medan melalui testimoni yang disampaikan. Beliau mengatakan sangat terkesima dengan kemajemukan, kebersihan, kerapian rumah rumah ibadah dan keramahan petugas serta warga binaan.
Beliau juga berpesan kepada seluruh petugas untuk terus menjaga integritas dan tetap profesional dalam melaksanakan tugas.
"Semoga Lapas Kelas I Medan dapat meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi di tahun 2022 ini," pungkasnya.