Notification

×

Iklan

Koalisi Pimpinan Saudi Klaim Kelompok Houthi Serang 4 Wilayah Kerajaan

Minggu, 20 Maret 2022 | 10:04 WIB Last Updated 2022-03-20T03:04:58Z

Ilustrasi. Koalisi pimpinan Arab Saudi menyebut kelompok Houthi menyerang empat wilayah kerajaan. Serangan ini menghancurkan kendaraan dan rumah warga sipil. (AFP/SALEH AL-OBEIDI)

ARN24.NEWS
-- Koalisi pimpinan Arab Saudi menyebut kelompok Houthi menyerang empat wilayah kerajaan. Serangan ini menghancurkan kendaraan dan rumah warga sipil, tetapi tidak menyebabkan korban jiwa.


Media lokal pemerintah Saudi (SPA) mengatakan satu serangan menargetkan pabrik desalinasi air di kota Al-Shaqeeq. Menurut laporan Reuters, serangan lain menargetkan fasilitas perusahaan Aramco di Jizan, pembangkit listrik di kota Dhahran al Janub, dan fasilitas gas di Khamis Mushait.


Koalisi ini menuturkan, serangan yang dilakukan ini melibatkan rudal balistik, drone, dan rudal jelajah. Badan itu juga mengklaim mereka sempat mendeteksi dan memantau sejumlah drone, pun menghalau serangan rudal balistik yang berupaya menyasar warga sipil di Jizan.


Media pemerintah Saudi juga menyebarkan foto dan video yang menunjukkan kerusakan dari serangan ini.


Warga Mariupol Ukraina Dipaksa Pergi ke Rusia

Sementara itu, pemimpin Houthi masih belum memberikan komentar terkait tuduhan ini.


Serangan ini dilakukan kala Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yang berbasis di Arab Saudi berencana mengundang sejumlah pihak yang terlibat dalam konflik Yaman, termasuk kelompok Houthi, untuk berdialog di Riyadh pada bulan ini. Kabar ini disampaikan oleh dua pejabat Teluk kepada Reuters, Selasa (15/3/2022) lalu.


Pada Rabu (16/3/2022), kelompok Houthi menyatakan mereka menyambut baik upaya dialog dengan koalisi pimpinan Arab Saudi ini, bila acara tersebut dilakukan di negara netral.


Selain itu, topik diskusi yang menjadi prioritas ialah mencabut pembatasan 'sewenang-wenang' di bandara Sanaa dan pelabuhan Yaman.


Pihak koalisi Saudi menilai serangan Houthi ini merupakan respons dari tawaran dialog tersebut.


Sementara itu, koalisi pimpinan Arab Saudi telah bertempur di Yaman sejak 2015. Koalisi tersebut melakukan intervensi dalam konflik pemberontakan kelompok Houthi terhadap pemimpin Yaman, Presiden Mansour Hadi.


Kala perang sipil pecah di Yaman pada 2014, pemberontak Houthi berhasil mengambil ibu kota Sanaa. Setelah itu, perang ini berubah, dari yang tadinya hanya melawan pemerintah Hadi, menjadi konflik regional.


Konflik regional ini kemudian membuat sejumlah negara Teluk ikut turun tangan, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Kelompok Houthi sendiri mendapat dukungan dari Iran dalam perang ini.



Sumber: CNNIndonesia.com