Genangan banjir di kawawan Medan Marelan, Medan Labuhan dan Medan Deli. (Foto: Istimewa)
ARN24.NEWS -- Wali Kota Medan, Bobby Nasution didesak gar benar-benar serius dalam menangani masalah banjir di Kota Medan. Penyebab masalah banjir di Kota Medan ini disebabkan karena kondisi tata ruang, tata kelola sumber daya air dan sistem drainase kota yang buruk.
"ketika hujan sudah berhenti, sungai juga masih bisa menampung debit air, tetapi kenapa air yang merendam sejumlah ruas jalan dan permukiman warga belum juga surut. Ini menunjukkan bahwa sistem drainase Kota Medan, masih sangat buruk," kata Sekretaris Umum Perkumpulan Jurnalis Media Independen Sumatera Utara (JMI Sumut, T. Sofy Anwar SH, Kamis (10/3/2022).
Menurut Sofy, masalah banjir apabila tidak segera diatasi bakal menimbulkan bencana besar bagi masyarakat Kota Medan. Terutama aktivitas warga akan menjadi terganggu dan dapat menimbulkan penyakit gatal-gatal dan kolera terhadap anak-anak.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, hampir seluruh wilayah atau 21 kecamatan yang ada di Kota Medan terdampak banjir dengan intensitas parah, sedang dan ringan. Banjir disebabkan tingginya curah hujan dan banjir kiriman sehingga mengakibatkan sungai meluap.
Adapun sejumlah kecamatan yang kerap menjadi langganan banjir, diantaranya di Kecamatan Medan Marelan, Medan Maimun, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Baru, Medan Petisah dan Medan Polonia.
Untuk itu, kata Sofy, penataan jaringan drainase kota sudah sangat mendesak dan harus diprioritaskan untuk melindungi warga dari ancaman banjir dan genangan air.
"Tata dan pola pemanfaatan ruang Kota Medan harus betul-betul serius dan kerja keras membenahinya, jangan lagi menunggu bencana datang baru kemudian saling menyalahkan," ujar Sofy.
Untuk itu, Pemko Medan harus proaktif juga melakukan pendekatan dan koordinasi dengan pihak kecamatan, kelurahan dan kepala lingkungan.
"Karena mereka sebagai pejabat yang mengetahui akar permasalahan di lingkungannya," imbuh Sofy. (sh)