Notification

×

Iklan

Kisah Marpangir: Mandi Rempah dan Wewangian Jelang Ramadhan di Sumut

Sabtu, 02 April 2022 | 12:24 WIB Last Updated 2022-04-02T05:24:54Z
Bahan-bahan untuk mandi rempah Marpangir yang bisa dibeli jelang Ramadhan. (int) 

ARN24.NEWS --
Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari. Bulan yang bagi umat Islam merupakan salah satu yang wajib diistimewakan ini menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

Itulah sebabnya, kenapa masyarakat muslim begitu antusias menyambut bulan ini dengan bermacam bentuk persiapan. Berbagai tradisi dan ritual pun kerap dilakukan untuk sekadar menyambut Bulan Ramadhan. Di antaranya Marpangir.

Marpangir adalah tradisi mandi wewangian yang terbuat dari bermacam jenis rempah-rempah alami. 
Marpangir bagi masyarakat Sumatera Utara, telah menjadi tradisi turun-temurun dari nenek moyang mereka.

Secara harfiah Marpangir berasal dari kata 'Pangir' ditambah kata kerja 'Mar' dalam bahasa indonesia 'Mar' sama dengan 'Ber' sedangkan 'Pangir' dalam bahasa Indonesia adalah 'Ramuan'. Ramuannya sendiri terdiri terdiri dari Daun pandan,Bunga kenanga,Akar wangi dan Ampas kelapa yang dikeringkan terlebih dahulu kemudian direbus, maka ramuanpun siap dipakai untuk Marpangir.

Marpangir biasanya dilakukan di aliran sungai mengalir deras. Hampir sama dengan tradisi yang berlaku di pulau Sumatera, seperti mandi Balimau, Marpangir akan dilakukan beramai-ramai di bantaran kali.

Tujuannya adalah membersihkan tubuh dengan berbagai ramuan yang telah disiapkan tadi. Dengan Marpangir juga mereka bermaksud menghanyutkan dosa-dosa masa lalu, dan mempersiapkan diri memasuki bulan suci Ramadhan.

Seperti terangkum di Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumut. Tradisi yang setiap tahun dilaksanakan masyarakat di kampung itu, adalah dengan membawa alat - alat memasak ke loteng rumah tempat tinggalnya. Kebiasaan ini bukan tanpa alasan bagi mereka yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS). Ada yang diantisipasi di setiap ramadan.


"Setiap sahur, warga di sini lebih banyak makan di loteng. Bahkan, sesama warga pun saling mengingatkan ketika sahur dari loten Satu sama lainnya saling bersahut-sahutan. Ini untuk membantu warga yang hendak melaksanakan ibadah puasa meski suara dari masjid sudah mengingatkan setiap sahur," ujar seorang warga di Gang Merdeka. 

Tidak hanya di Gang Merdeka, tradisi yang dilakukan masyarakat sebelum menjalankan ibadah puasa, adalah mandi pangir. Salah satu lokasi pemandian alam yang ramai dikunjungi masyarakat untuk mandi pangir (Marpangir) itu terdapat di Pemandian Sembahe.

Petugas jaga pemandian Sembahe ini menyampaikan, mandi pangir oleh masyarakat itu merupakan bagian dari tradisi. Tidak hanya orangtua, kalangan muda pun juga melakukan mandi pangir. Tradisi ini sudah lama dilakukan sebagian masyarakat, turun-temurun dari generasi sebelumnya.

"Kalau menurut pengakuan masyarakat, marpangir itu bertujuan untuk membersihkan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa. Biasanya, orang yang marpangir melakukannya bersama keluarga. Mereka mandi di sungai," imbuh penjaga pemandian tersebut. (arn.news/sumber)