Notification

×

Iklan

Ini Pesan Kapolri ke 246 Taruna-Taruni Akpol Lulusan Angkatan ke-53

Sabtu, 02 Juli 2022 | 19:35 WIB Last Updated 2022-07-02T12:36:05Z


ARN24.NEWS
– Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menutup pendidikan taruna Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan ke-53 'Arkana Satriadharma' di Semarang, Jawa Tengah. Mereka yang dinyatakan lulus tahun ini sebanyak 246 orang, yang terdiri dari 215 taruna dan 31 taruni. 


"Saya harapkan prestasi terbaik selanjutnya bisa diukir dimanapun anda bertugas, selama anda melaksanakan dinas bertugas sebagai prajurit Korps Bhayangkara," kata Sigit dalam siaran pers diterima redaksi dari Bidang Humas Polda Sumut, Sabtu (2/7/2022).


Mantan Kabareskrim Polri ini meminta kepada taruna dan taruni, untuk terus mengembangkan potensi diri melalui  Lifelong Learning dan Learning Under Pressure. Pasalnya, hal itu dipersiapkan untuk menghadapi dinamika yang terus berkembang dengan cepat dan tak menentu. 


Apalagi, Sigit menekankan, para taruna-taruni, nantinya akan menjadi calon pemimpin yang harus selalu siap dalam keadaan apapun. Serta mampu mengawal visi untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. 


"Adik-adik taruna, menjadi seorang polisi adalah tugas yang sangat mulia, namun di sisi lain kalian harus terus ikuti dan senantiasa menyesuaikan diri dengan perkembangan situasi lingkungan strategis yang terus berubah dan akan berdampak terhadap situasi kamtibmas," ucap Sigit.


Mantan Kadiv Propam itu lalu menekankan 3 kompetensi. Kompetensi teknis, etika dan leadership. Kompetensi teknis menjadi hal yang harus dimiliki karena terkait pelaksanaan tugas pokok. Misalnya di era teknologi informasi ini muncul kejahatan baru. Seperti robot trading, pinjol ilegal, cyber terorism dan tentunya ini membutuhkan kemampuan yang terus diasah. 


"Jadi bagaimana ke depan kalian miliki kemampuan tersebut. Kemampuan digital, bangun talent digital Polri dalam berbagai giat," ucapnya. 


Selanjutnya kompetensi kepemimpinan, Sigit meminta untuk memahami dan melaksanakan bagaimana menjadi first line supervisor yang akan berhadapan dengan anggota dan masyarakat dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Jadilah pemimpin yang bisa melindungi dan mengayomi.


"Turun langsung ke lapangan jangan biasakan memerintah. Mendengar apa yang terjadi di lapangan, dengar aspirasi masyarakat," kata Sigit.


Sementara terkait kompetensi etika, Sigit menyebut, hal ini juga sangat penting bagi personel kepolisian untuk dijadikan personal  security system, atau melindungi serta mencegah dari perilaku menyimpang. Dengan adanya hal tersebut, taruna-taruni akan mampu membentengi diri dari segala bentuk godaan ataupun hasutan dari manapun untuk melakukan hal yang melanggar. 


"Jadi hati-hati, empat tahun kalian laksanakan pendidikan dan kemudian terpeleset hal-hal seperti ini. Tanamkan, dimanapun bumi dipijak disitu langit dijunjung. Yang kita lakukan adalah bagaimana kalian, dimanapun bertugas bisa tunjukkan kalian adalah anggota terbaik. Calon pemimpin muda terbaik, dimanapun kalian berada. Sehingga kalian betul-betul bisa diterima oleh masyarakat," pesan Sigit


Dengan melakukan hal tersebut, Sigit berharap, taruna-taruni Akpol akan menjadi pemimpin yang matang ketika visi Indonesia Emas 2045 tercapai. Sigit pun menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo 'polisi bukan sekadar profesi, melainkan jalan untuk mengabdi'. (mm)