Notification

×

Iklan

Iklan

Berlangsung Selama 7,5 Jam, Ini Poin-poin Penting Reka Adegan Pembunuhan Brigadir J

Rabu, 31 Agustus 2022 | 08:53 WIB Last Updated 2022-08-31T01:53:52Z

Tersangka Irjen Ferdy Sambo (kiri) bersama Istrinya tersangka Putri Candrawathi (kanan) keluar dari rumah dinasnya yang menjadi TKP pembunuhan Brigadir J di Jalan Duren Tiga Barat, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta. (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)

ARN24.NEWS
– Tim Khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah merampungkan proses reka ulang adegan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, pada Selasa (30/8/2022) sore.


Rekonstruksi berlangsung selama 7,5 jam, merangkai adegan pembunuhan Brigadir J dari 3 lokasi. Masing-masing terkait peristiwa yang terjadi di Magelang, rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling III dan rumah dinas Sambo di Komplek Polri Duren Tiga.


Total ada 78 reka adegan pembunuhan Brigadir J yang dilakukan oleh Timsus Polri. Dari total adegan tersebut, 16 adegan terjadi di Magelang, 35 adegan di rumah pribadi, dan 27 adegan di TKP penembakan Brigadir J.


Berikut rangkum poin-poin vital dalam rekonstruksi pembunuhan berencana brigadir J:


Reka Adegan di Magelang, Berawal dari Tempat Tidur

Rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir J dimulai terkait dengan peristiwa di Magelang, Jawa Tengah. Reka ulang diawali oleh Istri Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang berbaring di tempat tidur.


Dalam reka adegan itu, sosok asisten rumah tangga Kuat Ma'ruf juga nampak berdiri di sebelah Putri. Usai Kuat meninggalkan Putri yang tengah berbaring, Bripka Ricky Rizal nampak menghampiri Putri dan berdiri di samping tempat tidur itu.


Tak selang lama, Ricky terlihat keluar dari kamar Putri. Sementara itu, Putri terlihat memegang ponsel menghubungi seseorang.


Brigadir J Masuk Kamar Putri

Selain Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal, Brigadir J sebagai korban juga tercatat sempat memasuki kamar Putri.


Kejadian ini terjadi usai Kuat dan Ricky keluar dari kamar setelah sebelumnya sempat menghadap Putri. Ricky diketahui juga sudah menyerahkan satu buah senjata api ke Bharada Richard Eliezer (E).


Senjata itu kemudian disimpan dan Bharada E mendatangi Brigadir J untuk berbincang-bincang. Berikutnya, Brigadir J tampak memasuki kamar Putri dan istri Sambo itu masih terbaring.


Sementara, Brigadir J digambarkan tengah duduk di lantai, di samping kasur Putri. Brigadir J keluar kamar dan berganti masuk dengan Kuat Maruf. Dalam adegan itu, Kuat juga duduk di lantai dan menemani Putri yang tengah berbaring.


Kuat meninggalkan kamar Putri. Setelah itu, Brigadir J masuk ke kamar Putri lagi dan duduk di lantai.


Sambo Peluk Putri

Putri Candrawathi terlihat sempat dipeluk oleh Sambo dalam rekonstruksi peristiwa di rumah pribadi Jalan Saguling III. Dalam reka ulang, terlihat awalnya Sambo bertemu dengan tersangka Bharada E.


Ketika adegan ini, Bharada E diperankan oleh orang lain. Setelah bertemu dengan Bharada E, Sambo lalu bertemu dengan Putri di ruangan lainnya. Di ruangan itu, Sambo duduk di sebelah Putri. Ia kemudian memeluk Putri.


Dalam kasus ini, rumah pribadi Sambo disebut sebagai tempat para tersangka merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.


Putri Terlibat Obrolan Serius dengan Sambo

Putri terlibat obrolan serius dengan Sambo di lantai 3 rumah pribadinya, setibanya di Jakarta. Dalam reka ulang, Putri berada di sebuah ruangan di lantai 3 bersama Bharada E


Ajudan Sambo itu tengah memegang senjata laras panjang. Pada lokasi yang sama di ruangan Ferdy Sambo itu, asisten rumah tangga, Kuat Ma'ruf, juga berada di sana.


Putri mengenakan pakaian serba putih. Ia tampak bersandar di sebuah lemari sambil memperhatikan Bharada E dan Kuat memasuki ruangan lainnya.


Bharada E Ambil Pistol dari Mobil di Rumah Sambo

Bharada E membawa senjata api di dalam tas hitam berukuran kecil dari mobil yang diparkir di depan garasi rumah pribadi Sambo.


Hal itu terlihat saat Bharada E sedang memperagakan adegan reka ulang terkait kasus pembunuhan Brigadir J. Bharada E keluar dari garasi menggunakan baju tahanan berwarna oranye.


Pada adegan ke-37 itu, Bharada E berjalan menuju ke arah mobil berwarna hitam. Pada adegan ke-38, Bharada E membuka pintu mobil bagian depan dan mengambil tas kecil berwarna hitam.


Dia sempat membuka tas hitam itu, sehingga terlihat satu buah senjata api. Bharada E kemudian memasukkan kembali senjata api tersebut ke dalam tas dan membawanya.


Bharada E lalu menghampiri para tersangka lain yakni Kuat Maruf dan Bripka Ricky yang tengah duduk di depan rumah pribadi Sambo. Dalam adegan itu, Kuat dan Bripka Ricky terlihat santai.


Pistol Glock Sambo Terjatuh

Pistol milik tersangka pembunuhan Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo sempat terjatuh saat dirinya turun dari mobil dan hendak masuk ke rumah dinas.


Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, tim penyidik menyebut senjata api tersebut berjenis Glock 26. Pistol tersebut sempat ingin dipungut ajudannya bernama Rommer namun dilarang oleh Sambo.


Sambo yang telah mengenakan sarung tangan hitam kemudian memungut sendiri pistol Glock 26 tersebut sebelum masuk ke dalam tempat kejadian perkara (TKP) penembakan.


Bharada E Tembak Brigadir J di Hadapan Sambo

Rekonstruksi kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J menampilkan adegan penembakan yang terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Rekonstruksi penembakan terjadi di ruang tengah rumah dinas Sambo.


Posisi Sambo saat itu berhadapan dengan Brigadir J dengan jarak sekitar 2 meter. Dalam posisi berhadapan, Bharada E maju dari sisi kiri Sambo, sambil menodongkan pistol ke arah Brigadir. Pada adegan ini, Brigadir J mengangkat kedua tangannya.


Selanjutnya Bharada E maju mendekati Brigadir J sambil terus menodongkan pistol. Brigadir J mundur hingga dekat dengan tangga. Kedua tangan Brigadir J masih terangkat, namun Bharada E terus maju dan menembakkan peluru ke arah Brigadir J.


Brigadir J kemudian tersungkur dengan posisi tertelungkup samping tangga.


Sambo Tembak Brigadir J

Adegan rekonstruksi memperlihatkan Irjen Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir Yosua Hutabarat di rumah dinas Kadiv Propam Polri. Hal itu terungkap saat Sambo memperagakan rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir Yosua.


Adegan itu ditayangkan Polri TV sebagai satu-satunya media yang menyiarkan secara langsung rekonstruksi tersebut melalui Youtube. Dalam siaran langsung itu, Sambo memperagakan setiap adegan tanpa disertai suara. Hanya narator yang menjelaskannya.


Sambo Tembak Dinding Pasca Brigadir J Tersungkur

Sambo sempat menembakkan pistol ke arah dinding saat rekonstruksi. Adegan itu terjadi di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan yang disebut menjadi lokasi pembunuhan Brigadir J. Sebelum menembak ke dinding, Sambo terlihat berada di sebelah Bharada E yang diperankan pemeran lain.


Bharada E saat itu menodongkan pistol ke arah Brigadir J. Brigadir J sempat mengangkat dua tangan di depan dada saat ditodongkan pistol. Setelahnya adegan memperlihatkan Brigadir J tersungkur di lantai dekat tangga.


Setelahnya, Sambo terlihat mendekati tubuh Brigadir J. Ia lalu memperagakan adegan menembak ke arah dinding lantai dua rumah dinas tersebut. Sambo juga memperagakan lagi menembak ke arah dinding lain. Pistol yang digunakan Sambo lalu diletakkan di samping tubuh Brigadir J.


Sambo Antar Putri ke Gerbang Rumah

Pascapenembakan Brigadir J, Sambo terlihat sempat mengantar Putri hingga gerbang depan rumah dinas. Sambo bersama Putri berjalan hingga gerbang depan rumah dinas pada reka ulang adegan ke-71.


Setelahnya, Putri tampak memasuki mobil yang sebelumnya sudah terparkir di depan rumah dinas. Sementara itu, di dalam mobil sudah terdapat Ricky yang duduk di balik kursi kemudi.


Dalam adegan ke-72, reka ulang peristiwa menunjukan Putri kembali ke rumah pribadi dengan diantar oleh Ricky sementara Sambo kembali ke dalam rumah dinas.


Kuat Serahkan Dua Pisau ke Ajudan Sambo

Asisten rumah tangga sekaligus tersangka Kuat Ma'ruf sempat menyerahkan dua buah pisau ke saksi Prayogi usai pembunuhan Brigadir J.


Tersangka pembunuhan berencana Brigadir J itu menyerahkan dua buah pisau kepada saksi Prayogi di depan rumah dinas, pada reka ulang adegan ke-74.


Selain pisau, Kuat juga menyerahkan satu buah Handy Talky (HT) kepada Prayogi yang merupakan ajudan dari mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. (tfq/ain)