Notification

×

Iklan

Bocah SD Tewas Usai Ditikam Paman di Kelas, Ayah Korban: Nyawa Bayar Nyawa

Rabu, 10 Agustus 2022 | 01:00 WIB Last Updated 2022-08-09T18:00:50Z


ARN24.NEWS
-- Peristiwa tragis terjadi di Yayasan Baiti Jannati, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Bocah SD berinisial SRB (12) tewas usai ditikam paman sendiri, Selasa (9/8/2022) pukul 07.30 WIB.


Siswa SD tersebut tewas diduga ditikam pelaku berinisial R (32) menggunakan pisau dapur saat sedang belajar di dalam kelas. Pelaku diduga dendam dengan korban.


Informasi dihimpun, pelaku secara tiba-tiba datang ke sekolah korban dengan membawa sebilah pisau dan langsung menusuk bagian dada korban.


Saat peristiwa itu terjadi, guru dan teman-teman sekolah korban langsung menjerit minta tolong. Sedangkan pelaku langsung kabur dengan memanjat tembok sekolah. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.


Ketua Yayasan Baiti Jannati, Waluyo mengatakan, sebelum ditikam pelaku, korban bersama murid-murid lainnya sedang mengikuti kegiatan upacara pagi di halaman sekolah. Setelah itu masuk ke dalam ruangan kelas.


"Pelaku datang tiba-tiba mendobrak pintu kelas, langsung menuju anak itu dan ditikamnya menggunakan pisau dapur," kata Waluyo.


Ayah korban, Sukoni (47) mengatakan, anak bungsunya semangat belajar di sekolah dan tempatnya mengaji.


Putranya itu bercita-cita ingin menjadi TNI AD. Di dinding ruang tamu rumah, terpajang foto almarhum memakai seragam TNI cilik lengkap dengan senjata api main-mainan.


Sang ayah lalu beringsut ke arah dinding. Ia menggapai foto berukuran jumbo yang telah dibingkai putih. Sembari memegang foto, Sukoni lalu mendekat ke jenazah anaknya.


"Dia memang cita-citanya menjadi Tentara," tangis Sukoni.


Namun cita-cita sang anak pupus. Saat sedang belajar menimba ilmu di sekolah, pamanya berinisial R (32) datang dan menikam korban hingga tewas.


"Pelakunya masih famili, ada gangguan dia, tapi bukan gangguan jiwa lis merah," katanya.


Ia mengatakan, diduga ada persoalan keluarga yang membuat pelaku sakit hati dan menjadikan anaknya sasaran pelampiasan. Namun demikian, Sukoni tidak menjelaskan persoalan keluarga secara terperinci.


"Jadi ada dia mau tunangan, jadi terhentak (terhalang) sama orang tuanya," katanya.


Keluarga korban berharap agar polisi segera menangkap pelaku dan dihukum seberat-beratnya.


"Nyawa balas nyawa, kalau dalam agama mencuri dipotong tangannya," pungkasnya.


Sementara itu, Kapolsek Sunggal, Kompol Chandra Yudha mengatakan, pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku pembunuhan sadis itu. Pihaknya juga sedang memburu pelaku pembunuhan terhadap bocah SD tersebut.


"Kita menerima informasi peristiwa itu, langsung turun ke lokasi melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat, namun, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," terang Yudha.


Ditegaskan Kapolsek Sunggal, pihaknya sudah menyebar anggota untuk melakukan perburuan dan menangkap pelaku yang diketahui merupakan warga Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang.


"Anggota kita sudah sebar untuk mengejar, mudah-mudahan dapat segera ditangkap," tegasnya.


Yudha mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan Rahmat untuk segera melaporkan ke pihak kepolisian setempat. Jasad korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan dan dikebumikan.


"Kami memohon keluarga dan masyarakat yang tahu keberadaan pelaku dengan ciri-ciri tertentu agar melaporkan," imbaunya. (has)