ARN24.NEWS -- Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku digugat sebanyak 70 kali ke Peradilan Tata Usaha Negeri (PTUN). Bahkan tiga di antaranya didaftarkan hari ini.
Hal itu disampaikan Gubsu Edy saat memberikan kata sambutan di acara pelantikan Perhumas Medan. Di Aula Tengku Rizal Nurdin, Medan.
Awalnya Gubsu Edy mengaku baru pertama kali melihat dalam prosesi pelantikan, pin dikantongi. Hal itu dilakukan oleh Boy Kelana Soebroto saat melantik Gus Irawan Pasaribu sebagai Ketua Perhumas.
"Sekali lagi saya ucapkan selamat Pak Gus Irawan, tolonglah bermanfaat anda dilantik oleh Pak Boy jauh jauh dipasangkan sampai sampai pin itu takut hilang, dikantongi langsung oleh Pak Boy," kata Edy Rahmayadi, Jumat (7/10/2022).
Edy menyebutkan bahwa hal itu dilakukan oleh Boy Kelana karena tidak percaya. Boy takut kata Edy pin tersebut diganti dengan gambar buaya.
"Baru sekali ini lah saya lihat itu, pin diambil dari kantong dipasang, itu karena tidak percaya beliau itu, tahu tahu nanti diganti pin gambarnya buaya," sebutnya.
Mendengar hal tersebut, terdengar gelak tawa dari para peserta. Edy mengungkapkan bahwa ada saja hal aneh yang di kepalanya, salah satunya soal pin gambar buaya tadi. Setelah mengucapkan hal aneh tersebut, biasanya besoknya akan muncul pemberitaan di media soal itu, Edy mengatakan tugas Gus Irawan untuk menyelesaikan hal itu.
"Ini salah satu yang ada aneh aneh gitu di kepala saya, setiap hari setiap hari, hari ini saya ngomong gini, besok keluar di media ntah macem-macem, ini salah satu tugas Pak Gus untuk menyelesaikan ini," tuturnya.
Kemudian baru lah Edy mengaku bahwa hari ini ada tiga gugatan atas dirinya di PTUN. Secara akumulasi, selama dia menjabat sudah ada 70 gugatan dilayangkan kepadanya di PTUN.
"Hari ini saya bilang saya tambah tiga yang melakukan PTUN, jadi saya sudah di PTUN ditambah tiga, 67+3 berarti 70, empat tahun saya di-PTUN 70 kali," ungkapnya. (dts/nt)
