Amerika Serikat dan Jerman menyatakan bakal mengirimkan sistem pertahanan udara canggih ke Ukraina yang sedang bertahan melawan gempuran rudal Rusia. (AFP/Sergei Supinsky)
ARN24.NEWS – Amerika Serikat dan Jerman menyatakan bakal mengirimkan sistem pertahanan udara ke Ukraina yang sedang bertahan melawan gempuran rudal Rusia di tengah amukan Presiden Vladimir Putin.
Dalam perbincangan telepon dengan Presiden Volodymyr Zelensky, Presiden Joe Biden berjanji akan memberikan sistem pertahanan udara canggih ke Ukraina.
"Presiden Biden berjanji untuk terus memberikan dukungan yang diperlukan Ukraina untuk membela diri, termasuk sistem pertahanan udara canggih," demikian pernyataan Gedung Putih yang dikutip Reuters.
Biden juga mengutuk serangan Rusia di Ukraina baru-baru ini. Ia menyebutnya sebagai "serangan tak masuk akal."
Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht, menuturkan negaranya akan mengirimkan sistem pertahanan udara IRIS-T SLM ke Ukraina.
"Serangan rudal terbaru di Kyiv dan banyak kota lain menunjukkan betapa penting bagi kami untuk menyuplai sistem pertahanan udara ke Ukraina dengan cepat," kata Lambrecht dalam sebuah pernyataannya.
"Serangan Rusia dengan rudal dan drone meneror populasi warga sipil secara khusus. Oleh karena itu, kami kini memberikan dukungan, khususnya senjata pertahanan udara."
Sebagaimana diberitakan CNN, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menuturkan Rusia telah meluncurkan lebih dari 84 rudal dan serangan udara ke negara itu.
Akibat serangan ini, setidaknya 14 orang tewas dan 97 lainnya luka-luka.
Rusia melancarkan serangan besar-besaran ini setelah Putin mengamuk karena kerusakan jembatan Crimea akibat ledakan pada akhir pekan lalu.
Putin menuding Ukraina sebagai dalang di balik ledakan itu. Namun, Ukraina tak pernah mengakui, walau sebelumnya mereka dilaporkan memang menargetkan jembatan tersebut. (pwn/has)