Notification

×

Iklan

Iklan

Tragedi Stadion Kanjurahan Terbesar ke 2 di Dunia, Ini Posisi Pertama....

Minggu, 02 Oktober 2022 | 08:28 WIB Last Updated 2022-10-02T02:18:41Z

ARN24.NEWS --
Kepala Polda Jawa Timur (Kapolda Jatim), Irjen Nico Afinta menjelaskan, korban tragedi usai pertandingan Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022), malam WIB, mencapai 129 orang.

Mereka yang meninggal terdiri dua personel Polri, yaitu Brigadir Andik dan Briptu Fajar yang berdinas di Polres Trenggalek dan 125 suporter. Menurut Nico, sebanyak 34 orang meninggal di Stadion Kanjuruhan dan 93 orang sisanya meninggal di rumah sakit (RS). 

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022) pagi. 

Menurut Nico, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah RS Kanjuruhan dan RS Wafa Husada, yang keduanya berada di Kepanjen. Adapun sebagian sisanya dibawa ke RSUD dr Saiful Anwar di Kota Malang.

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri. "Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tambahnya.

Tercatat, jumlah korban meninggal akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan merupakan nomor dua yang paling mengerikan di dunia. Tragedi di Stadion Kanjuruhan menggeser insiden di Accra Sports Stadium, Accra, Ghana pada 5 September 2001 dengan korban 126 orang, yang sekarang harus turun ke posisi ketiga.

Ada pun insiden jumlah kematian suporter terbanyak dalam sejarah sepak bola dunia terjadi di Estadio Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964 dengan korban 328 orang. Sementara insiden paling mengerikan nomor empat berlangsung di Kathmandu Hailstrom, Kathmandu, Nepal pada 3 Desember 1988. (rpb/nt)