ARN24.NEWS -- Siang hari pukul 12.00 WIB. Kakek Jamil pulang ke rumahnya. Niatnya cuma untuk makan saja. Memang, jelang siang itu pria 71 tersebut kerap pulang untuk makan di rumahnya.
Nah, saat kejadian, Kakek Jamil permisi kepada atasannya di kebun teh PTPN VII Cinta Manis Rayon 2, Desa Sentul, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir. Dengan mengendarai sepeda motor, kakek Jamil melintas di jalur yang biasa dia lewatinya.
Namun apes, Minggu (30/10/2022) siang, kakek Jamil dijegat tiga pelaku di tengah jalan. Adalah RR (16), M Rizky Wahyudi (20), dan Agus Aliasan (28) yang merupakan ketiga pelaku tersebut. Mereka memaksa kakek Jamil untuk turun dari kendaraan.
Dengan sadis pula, pelaku yang telah mempersiapkan perlengkapan, langsung memukul kakek Jamil. Tak cuma, seorang di antara pelaku sempat menghujani kakek Jamil dengan pisau. Tusukan itu dilakukan berkali-kali, sampai kakek Jamil meninggal dunia di lokasi kejadian.
Usai kakek Jamil tak lagi bernyawa, lalu ketiga pelaku merampok duit yang ada di saku celananya. Jumlah Rp 2 juta serta ponsel digunakan kakek Jamil turut digarong ketiganya.
Tepat hari itu juga, pihak keluarga kakek Jamil sedikit cemas. Karena kakek Jamil tak jua pulang ke rumah. Dari situ pihak keluarga melaporkan hilangnya kakek Jamil. Petugas yang mendapat laporan kemudian bergegas mencari kakek Jamil bersama keluarganya.
Setelah ditelusuri, ternyata kakek Jamil ditemukan meninggal dunia dengan kondisi bersimbah darah. Tubuhnya lebam dan dipenuhi luka senjata tajam. Selanjutnya petugas melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi memberi keterangan sehingga kian terbuka siapa pelaku pembunuh kakek Jamil.
"Kasus pencurian dengan kekerasan terhadap seorang kakek terungkap setelah anggota Polsek Batu mendapatkan laporan orang hilang," terang Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Regan Kesuma, kemarin.
Setelah jejak para pelaku diketahui, barulah petugas bergerak cepat untuk melakukan penangkapan. Usai diringkus, ketiga pelaku mengaku telah menghabisi nyawa kakek Jamil.
"Ketiga pelaku masih menjalani pemeriksaan guna proses hukum lebih lanjut," tandasnya. (ins/nt)
