Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Istimewa)
ARN24.NEWS – Pasca kasus pembunuhan yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berusaha mengembalikan citra Polri di masyarakat.
"Pengungkapan kasus Irjen Teddy Minahasa dan Kasus bos judi Apin BK di Sumut dengan sitaan aset Rp 151,9 miliar serta mengefektifkan Tilang Elektronik merupakan beberapa contoh upaya Kapolri untuk memperbaiki citra Polri di Masyarakat," kata Ketua Polri Watch, Ikhwaluddin Simatupang.
Langkah Kapolri Jenderal Listyo ini menurutnya harus harus didukung masyarakat dan internal Polri.
"Jadi tidak ada lagi berita-berita kubu-kubuan di internal Polri. Tidak ada lagi berita miring ke petinggi Polri yang tidak didukung bukti kebenarannya," ujarnya lagi.
Begitu juga kasus Ismail Bolong yang mencemarkan nama baik Kabareskrim Polri, Komisaris Jenderal Agus Andrianto juga tidak boleh terjadi lagi. Apalagi kalau benar Ismail Bolong dipaksa petinggi Polri untuk menyudutkan Kabareskrim.
Ikhwaluddin Simatupang menyebutkan mau tak mau, suka tidak suka, kepercayaan terhadap institusi Polri sangat berdampak terhadap keamanan dan ketertiban di masyarakat.
Karenanya, ketidakpercayaan terhadap institusi Polri merupakan ancaman serius bagi keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Institusi Polri dan masyarakat harus bersama mengembalikan citra Polri," tandasnya. (sh)