Notification

×

Iklan

Iklan

Angka Prevalensi Masih 25,8 Persen, Sumut Butuh Bapak Asuh Tangani Stunting

Jumat, 23 Desember 2022 | 11:36 WIB Last Updated 2022-12-23T04:36:18Z

Temu kerja Satgas PPS bersama mitra kerja BKKBN Provinsi Sumut Tahun 2022 yang digelar selama 2 hari di Hotel Radisson, Medan. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) Tahun 2021, angka prevalensi stunting di Sumatera Utara (Sumut) masih 25,8 persen dan harus mencapai 14 persen pada 2024 mendatang sesuai dengan target nasional. 


"Untuk mencapai target tersebut maka sebagai tindak lanjut Perpres No. 72 tahun 2021 tentang PPS, kita harus melaksanakan langkah-langkah konkrit dengan aksi nyata," ujar Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut, Yusrizal Batubara S.Sos mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Muhammad Irzal SE ME pada kegiatan BKKBN Sumut dalam agenda temu kerja Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penurunan Stunting (PPS) bersama mitra kerja Provinsi Sumut Tahun 2022 yang digelar selama 2 hari pada Kamis-Jumat, 22-23 Desember 2022 di Hotel Radisson, Medan.


Yusrizal berharap, Satgas PPS agar dapat bersama-sama membangun komitmen kembali dalam lingkup menurunkan prevalensi angka stunting di Sumut tersebut.


"Tentu dibutuhkan kemauan dan kebersamaan bukan hanya sebagai wacana semata, tetapi bukti nyata yang bisa kita lakukan, seperti membentuk bapak asuh anak stunting," katanya.


Dalam kesempatan tersebut, BKKBN memberikan penghargaan Audit Kasus Stunting kepada Kota Binjai, karena berhasil melakukan 'coaching' dan terbaik di tingkat nasional, baik dari segi tenaga pakar, ahli gizi serta perbaikan tumbuh kembang bayi yang sudah berjalan dengan efektif. Selain itu juga Ketua TPPS Deli Serdang, dalam upaya nyata menurunkan angka stunting. 


"Di Deli Serdang saat ini terendah angka stuntingnya, berkisar 12 persen. Sehingga kita berharap, yang mendapat penghargaan ini dapat menjadi studi tiru bagi kabupaten/kota lainnya di Sumut," harapnya.


Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Sumut, Amri Fadli menegaskan, target di tahun 2024, angka stunting harus turun di angka 14 persen. Dia menilai, selama ini mengalami banyak kendala terutama sinergi dengan mitra jajaran pemerintah dalam rangka menurunkan angka stunting di Sumut, padahal itu yang terpenting.


Oleh karena itu Amri berharap, dengan kegiatan ini dapat menyinergikan dan meningkatkan koordinasi dengan mitra untuk mencapai target penurunan stunting tersebut.


"Kita harus mengutamakan dulu pencegahan stunting, seperti pemberian makanan tambahan. Harus diakui ini belum bisa dilakukan secara merata, belum semua anak-anak di Sumut mendapatkannya," katanya. (sh)