Notification

×

Iklan

Iklan

Duka Pesantren Musthafawiyah Purba Baru

Rabu, 25 Januari 2023 | 14:50 WIB Last Updated 2023-01-25T07:50:37Z

ARN24.NEWS --
Tingginya intensitas hujan mengakibatkan sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut) mengalami banjir. Imbasnya, terjadi dua kasus korban hanyut tepatnya di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan Kota Sibolga. Hanya saja, satu di antaranya ditemukan meninggal dunia dan dan seorangnya lagi masih dalam pencarian.  

Keterangan diperoleh, Selasa (24/1/2023), korban yang masih dalam pencarian tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina yakni seorang santri bernama Mursyadil Kamil. Pria 20 tahun itu merupakan siswa kelas VII Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, asal Desa Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. 

"Iya benar, hingga sekarang tim masil melakukan pencarian," kata Muksin Nasution, Kepala BPBD Madina. Katanya, korban hanyut saat ingin mandi dan mengambil air wudhu di sungai Aek Singolot. 
"Korban diduga terpeleset saat mandi di sungai itu yang kebetulan saat itu arus sungai lagi tinggi karena hujan deras," ujarnya.

Warga dan Pemkab Madina melalui BPBD juga telah meminta bantuan SAR ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Medan untuk melakukan pencarian korban. Kemudian tim gabungan dari Basarnas dan sejumlah relawan hingga hari ini masih melakukan pencarian korban di sungai Aek Singolot dan sungai Batang Gadis.

Pengurus Ponpes, Musthafa Bakri Nasution Mudir juga menyebut pihaknya juga turut melakukan pencarian korban. "Santri itu terpeleset saat ingin mengambil wudhu salat. Hari ini kita dari pihak Ponpes Musthafawiyah terus melanjutkan pencarian anak kita yang diduga terpeleset lalu tergerus arus Sungai Aek Singolot kemaren petang menjelang magrib," katanya. 

Dia mengaku kejadian ini sangat membawa duka kepada pihak pesantren. Saat ini, orang tua korban yang hanyut juga sudah tiba di pondok pesantren. "Orang tua kandung anak kami Mursyadil yang diduga hanyut sudah tiba tadi pagi di pesantren, harapan kami semoga anak kami yang tertimpa musibah ini segera ditemukan," ucapnya. 

Lain halnya kasus yang sama di Kota Sibolga. Risky Pasaribu yang juga merupakan korban hanyut di Teluk Tapian Nauli tepatnya di perairan Poncan Gadang itu ditemukan sudah meninggal dunia, Selasa (24/1/2023) pagi. 

Korban ditemukan tim gabungan dari BPBD Kota Sibolga, Basarnas dan Polairud Polres Sibolga. BPBD Kota Sibolga menjelaskan pencarian terhadap korban di hari ke 2 ini berlangsung sejak pagi, mulai dari titik hilangnya korban hingga ke perairan Teluk Tapian Nauli. 

Tim gabungan menyisir alur sungai Parombunan, Sihopo-hopo, muara hingga ke laut. "Sekitar pukul 08.32 WIB, tim akhirnya berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia, di perairan Poncan Gadang, tepatnya di sekitar menara suar lampu hijau," jelas Efri, salah seorang anggota Basarnas.

Setelah ditemukan, jenazah bocah berusia 6 tahun itu langsung diserahkan kepada pihak keluarga di Jalan Eben Ezer Sigalingging, Kelurahan Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga. 
Dikediamannya, ibu korban, Ratna, tak kuasa terus menahan tangis saat menyaksikan anak kesayangannya telah terbujur kaku dalam kantong jenazah.

Salah seorang warga, Yanti, dikediaman korban di Gang Nuri menyatakan, penemuan Rizki bocah yang tenggelam kemarin ditemukan sekira pukul 06.00 WIB oleh nelayan. (saze/edt)