Notification

×

Iklan

Iklan

'Latah' Lato-lato di Indonesia, Ternyata Dilarang di AS dan Ini Alasannya!

Selasa, 10 Januari 2023 | 14:55 WIB Last Updated 2023-01-10T07:55:19Z

Indonesia tengah keranjingan lato-lato, ternyata mainan tersebut dilarang di AS. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

ARN24.NEWS
– Permainan lato-lato yang kini sedang marak di Indonesia ternyata sangat dilarang di Amerika Serikat. Lato-lato yang sempat populer di era 1990-an dan awal 2000-an di Indonesia kini kembali digandrungi di dalam negeri setelah viral di media sosial.


Terlebih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menjajal permainan itu saat berkunjung ke Subang, Jawa Barat. Aksi Jokowi coba lato-lato diunggah Ridwan Kamil di akun media sosial Gubernur Jawa Barat itu.


Lato-lato rupanya sudah dilarang di AS yang merupakan negara asal permainan dua bola plastik yang dibentur-benturkan itu sejak 1970-an.


Otoritas Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS (The Food and Drug Administration/FDA) juga telah melarang peredaran lato-lato sejak 1970-an hingga sekarang seperti dikutip dari situs Groovy History.


Alasan pelarangan itu karena bahaya dan gangguan suara yang ditimbulkan saat mainan yang dikenal dengan sebutan clackers di AS itu dibentur-benturkan.


Sempat menjadi permainan yang mengasyikkan bagi anak-anak, clackers arau clankers rupanya pernah menimbulkan bahaya serius. Mainan yang awalnya dibuat dari bahan plastik akrilik itu meledak hingga serpihannya yang tajam melesat cepat melukai wajah sampai mata seperti bom serpih.


Serpihan dari 'ledakan' lato-lato ini bahkan bisa menyebabkan kebutaan jika menusuk mata.


Bahaya yang juga umum terjadi adalah ketika tali clackers putus dan bola melesat mengenai kepala atau dahi anak-anak.


Menanggapi laporan kecelakaan akibat clackers, pabrik mainan itu kemudian mengubahnya dengan bahan plastik. Rupanya bahan tersebut bisa meledak lebih sering ketimbang dari bahan sebelumnya.


Media The New York Times pada 1971 bahkan melaporkan sejumlah kecelakaan yang ditimbulkan permainan lato-lato.


"Dilaporkan setidaknya empat terluka, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS kemudian mengeluarkan peringatan publik terhadap clacker, mainan anak-anak yang populer seperti hula-hoop beberapa waktu sebelumnya," demikian diberitakan The New York Times saat itu seperti dikutip dari Groovy History.


FDA kemudian mengeluarkan larangan edar permainan clackers karena semakin banyak kasus yang ditimbulkan.


Lato-lato versi AS juga pernah jadi biang-kerok keluhan para orang tua karena tingkat kebisingan mainan yang berulang kali dibenturkan itu bisa bikin stres di rumah.


Larangan FDA itu kemudian dikukuhkan Badan Perlindungan Konsumen AS (the Consumer Product Safety Commission/CPSC) karena tingkat bahayanya. (bac)