Notification

×

Iklan

Iklan

Warga Kampung Aur Tangkap Ular Piton di Tengah Banjir

Minggu, 22 Januari 2023 | 11:29 WIB Last Updated 2023-01-22T04:29:17Z

Warga Kampung Aur yang menangkap ular piton di tengah banjir di pemukiman mereka. (screenshootvideo)

ARN24.NEWS
– Hujan yang mengguyur Kota Medan sejak kemarin malam, meningkatkan debit air Sungai Deli hingga membanjiri rumah-rumah warga yang bermukim di Daerah Aliran Sungai (DAS) sekitarnya.


Salah satunya Kampung Aur di Kecamatan Medan Maimun yang termasuk wilayah terdampak banjir. Selain merendam rumah warga, ditemukan juga ular piton sepanjang 2 meter di wilayah pemukiman tersebut, Sabtu (21/1/2023).


Budi Bahar Young salah satu warga Kampung Aur mengatakan penemuan seekor ular piton dengan ukuran 2 meter awalnya berada tepat di belakang Masjid Kampung Aur.


Menurut pendiri Laskar Bocah Sungai Deli (Labosude), ular tersebut berasal dari sungai, sehingga debit air yang naik saat hujan maka ular terbawa arus hingga berenang ke pemukiman warga.


“Ularnya nongol tiba-tiba, cuma mutar-mutar saja di situ. Sempat gak kelihatan juga, dan tepat jam 10 baru kelihatan lagi. Mungkin mau cari jalan keluar arah ke sungai, kebetulan dia nongol di tempat masyarakat mau sarapan,” jelas Budi.


Mendapat informasi adanya kemunculan ular tersebut, Budi bersama beberapa warga lain mencari keberadaan hewan reptil tersebut dan akhirnya berhasil menangkap Ular Piton berukuran 2 meter tersebut.


Momen penemuan dan penngkapan ular di Kampung Aur diakui Budi bukan pertama kali sebab wilayah tersebut merupakan habitat yang dekat dengan sungai Deli.


Budi melanjutkan, usai menangkap ular, warga dan dirinya memasukkan ke karung goni untuk diberikan kepada temannya selaku pecinta ular.


“Tapi kalau gak datang dia, siapa yang mau ini ambillah. Saya pun bingung mau letak di mana. Kalau ke sungai nanti balik lagi ke rumah warga. Kalau ada tim BBKSDA ambil ini ambil ajalah,“ ujarnya.


Selain itu, Budi juga mengatakan beberapa kali pernah melihat orang membuang ular ke sungai yang dipercaya sebagai syarat dalam kepercayaan yang dianutnya. Ia dan warga berharap tidak ada lagi orang yang membuang ular ataupun binatang berbahaya lainnya ke sungai.


“Kalau bisa jangan buang ularlah kan bahaya. Kalau sekedar ikan yang dibuang gak apalah. Jangan yang membahayakan. Kami pernah melihat dari jembatan dibuang gitu aja pakai karung goni ular piton besar,” tutur Budi.


Pembina Sanggar Perkasa ini juga berharap berharap Pemerintah Kota Medan dapat memperhatikan masyarakat khususnya di Kampung Aur yang terdampak banjir setiap hujan melanda.


“Kalaupun wajah sungainya mau diberi wajah yang baru, jangan sampai ada masyarakat yang tertindas lah dengan program pemerintah itu sendiri kalau bisa bersinergi dengan masyarakat sesuai dengan harapan masyarakat dan sungainya bisa dibuat wisata air,” harapnya. (sh)