Notification

×

Iklan

Iklan

Kepala Polisi Thailand Minta Maaf soal Kasus Pemerasan Aktris Taiwan

Minggu, 19 Februari 2023 | 13:19 WIB Last Updated 2023-02-19T06:19:13Z

Aktris Taiwan Charlene An. (Foto: Instagram/@charlene_an517)

ARN24.NEWS
– Aktris Taiwan Charlene An baru saja kembali dari liburan di Bangkok bersama teman-temannya dan curhat di medsos kalau ia sempat kena pemerasan polisi di Thailand.


Charlene An, yang memiliki hampir 380.000 pengikut di Instagram dan Facebook, memposting serangkaian unggahan di medsos tentang pemerasan polisi, yang dengan cepat berubah menjadi skandal korupsi yang melibatkan kepolisian Thailand.


Bahkan Kepala Polisi Thailand meminta maaf kepada Charlene An atas peristiwa yang menimpa aktris itu.


“Negara kami menyambut banyak wisatawan. Oleh karena itu, petugas imigrasi, turis, dan polisi setempat harus merawat mereka dengan baik,” kata Kepala Polisi Thailand Jenderal Pol Damrongsak Kittiprapas meminta maaf kepada Charlene An dan teman-temannya.


"Tentang insiden yang terjadi, atas kesalahan apapun yang terjadi, saya, sebagai kepala unit, harus meminta maaf kepada orang-orang yang terkena dampak dalam kasus ini."


Kasus tersebut terjadi tepat ketika sektor pariwisata Thailand mulai pulih dari pandemi Covid-19, menimbulkan kekhawatiran tentang potensi dampaknya terhadap citra dan perekonomian negara.


Charlene An berada di dalam mobil Grab bersama teman-temannya ketika mereka dihentikan dan digeledah di pos pemeriksaan polisi di distrik Huai Khwang pada 4 Januari.


Kelompok tersebut diduga dipaksa membayar 27.000 baht (sekitar Rp 11.913.000) sebagai suap kepada polisi karena memiliki tiga rokok elektrik, yang ilegal untuk diimpor dan dijual di Thailand, dan karena tidak membawa paspor mereka dengan visa, sebelum mereka dibebaskan.


Charlene An mengatakan, dia membawa paspornya dan menunjukkan visanya pada saat kedatangan kepada polisi. Tetap saja, dia diberitahu bahwa itu tidak dapat diterima dan dia memerlukan visa yang dicetak di paspornya dengan lambang resmi.


Unggahan An di medsos memicu kemarahan publik tentang penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi di kepolisian Thailand, masalah terkenal yang dianggap tertanam dalam institusi tersebut, yang berada di bawah komando Perdana Menteri Jenderal Prayut Chan-o-cha.


Meskipun penolakan awal oleh otoritas Thailand, penyelidikan lebih dekat oleh Biro Polisi Metropolitan mengungkapkan perilaku tidak biasa dari petugas di pos pemeriksaan. Selanjutnya, enam dari mereka didakwa dengan penyuapan dan melalaikan tugas.


"Selamat tinggal! Rotten Bangkok,” tulis Charlene An di medsos Instagram bulan lalu. (bsc/ans)