Notification

×

Iklan

Mayat Wanita Tergeletak di Tengah Jalan SM Raja Medan, Diduga Korban Tabrak Lari

Senin, 03 April 2023 | 10:14 WIB Last Updated 2023-04-04T03:41:05Z

Seorang wanita tewas di tengah Jalan Sisingamangaraja Km 7,5 Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas, kota Medan, diduga menjadi korban tabrak lari, Minggu (2/4/2023) dini hari. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
-- Seorang wanita tewas di tengah Jalan Sisingamangaraja Km 7,5 Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas, kota Medan, diduga menjadi korban tabrak lari, Minggu (2/4/2023) dini hari.


Informasi diperoleh, dari beberapa orang warga menyebutkan, korban yang diketahui bernama Widya (30) warga Beringin Pematang Siantar, bekerja di warung ayam penyet milik ibu Rina di Jalan Sisingamangaraja Km 7,5, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas terkapar bersimbah darah dalam kondisi tewas miring kaki menyilang di tengah jalan.


Menurut warga yang mengaku kenal baik dengan korban menyebutkan, sebelum peristiwa tabrakan itu terjadi, korban tiba-tiba keluar dari warung, mau membeli rokok diwarung yang ada di seberang jalan dari tempat korban bekerja.


Korban sebelum menyeberang jalan, sempat ditanya oleh temannya. “Mau kemana Wid,” tanya seorang temannya. “Tar aku mau beli rokok sebentar keseberang,” jawab korban.


Mendengar jawaban korban, mau beli rokok ke warung keseberang, kawan korban sedikit bingung, soalnya untuk apa korban mau beli rokok ke warung yang ada di seberang jalan, karna di warung tempat korban bekerja juga ada menjual rokok.


“Korban hanya mengatakan mau membeli rokok diwarung yang ada di seberang jalan, pada hal diwarung tempat korban bekerja juga ada menjual rokok,” bilang korban saat ditanya oleh kawannya.


Saat itulah, korban tertabrak sebuah mobil yang melaju kencang dari Simpang Limun menuju Simpang Amplas hingga korban terpental sekira 20 meter. Namun, kendaraan yang menabrak korban langsung kabur dari lokasi kejadian.


Dikatakan warga, sedangkan kondisi korban sangat mengenaskan, kepalanya pecah, kaki dan tangan diperkirakan patah dan korban meninggal ditempat.


Saat ditanya awak media, warga mengaku, tidak mengetahui mobil jenis apa yang menabrak korban, karena suasana jalan gelap disebabkan lampu jalan mati.


“Gak tau mobil jenis apa yang menabrak korban, soal pas di lokasi kejadian suasana jalan gelap gulita, gara-gara lampu jalan sudah lama mati, tidak diperbaiki oleh Pemerintah kota Medan. Ya heran juga kita melihat kerja Pemerintah kota Medan ini,” ucap warga.


Hanya saja, sebut warga, Plat Nopol (BK) mobil yang menabrak korban lepas dan jatuh diaspal, sudah diamankan dan juga telah diserahkan kepada polisi berpakaian preman Polsek Patumbak (Tekab) yang kebetulan melintas saat kejadian.


“Plat Nopolnya telah diserahkan kepada polisi berpakaian preman Polsek Patumbak (Tekab) yang kebetulan melintas saat kejadian, muda-mudahan Nopolnya tidak bodong,” sebut warga ditempat kejadian.


Petugas Unit Laka Lantas Polsek Patumbak yang datang ke lokasi selanjutnya mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan.


Sementara seorang wanita paruh baya yang mengaku pemilik warung ayam penyet, bernama Rina, warga Jalan Pertahanan, Gang Masjid, Desa, Patumbak Kampung, Kabupaten, Deli Serdang, menangis tersedu melihat korban terkapar bersimbah darah dalam kondisi tewas di tengah jalan ditutupi jaket warna hitam.


“Korban ini bernama Widya, sewaktu mau bekerja, saat saya tanya, korban mengaku berasal dari Beringin Pematang Siantar, kurang lebih sekitar 2 bulan kerja sama saya di warung ayam penyet,” sebut Rina.


Bahkan kata Rina, ketika itu, saat korban minta kerja di warung ayam penyet miliknya,  Rina sempat ditolak, karena korban tidak memiliki KTP.


“Tapi karena korban terus minta tolong, dan mengaku janda, akhirnya saya kasihan dan menerima korban bekerja di warung ayam penyet saya,” sebut Rina.


Rina mengaku, selama dua bulan bersama, yang mana korban juga tinggal di rumahnya, korban selalu bersikap sopan, rajin kerja, mau sholat, dan selama Bulan Ramadhan rajin puasa artinya korban tidak pernah membuat masalah.


“Sepengetahuan saya korban ini adalah orang baik, mau sholat, dan selama Bulan Ramadhan rajin puasa. Memang sudah ajalnya lah, soalnya buat apalah dia (korban) beli rokok diwarung yang ada di seberang jalan,pada hal kan di warung tempat korban bekerja juga ada menjual rokok" bilang Rina sembari menangis.


Dikatakan Rina seandainya nanti keluarga korban tidak diketahui keberadaannya, Rina berencana akan mengurus fardu kifayahnya, namun sebelumnya ia terlebih dahulu akan meminta masukan dari pak polisi Sektor Patumbak.


Pantauan di lokasi kejadian, akibat peristiwa tersebut, jalan menuju Simpang Amplas menjadi macet dikarenakan banyaknya warga yang berkerumun.


Sedangkan Rina pemilik warung ikut ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan saat petugas Unit Laka Lantas Polsek Patumbak yang datang ke lokasi mengevakuasi korban.


Terpisah, Kapolsek Patumbak Kompol Faidir SH.MH, saat dikonfirmasi Minggu (2/4/2023) sore mengatakan, kasus kecelakaan tabrak lari yang menewaskan seorang wanita tersebut telah ditangani  dan masih dalam penyelidikan Unit Lantas Polsek Patumbak serta memburu pengemudinya.


“Kasus kecelakaan tabrak lari yang menewaskan seorang wanita tersebut telah kita tangani, dan  memburu pengemudi mobil yang melarikan diri tersebut,” pungkas Kompol Faidir. (put/ans)