Notification

×

Iklan

Iklan

Perputaran Uang Lebaran 2023 Diproyeksi Capai Rp150 Triliun

Sabtu, 15 April 2023 | 20:30 WIB Last Updated 2023-04-15T13:30:17Z

ARN24.NEWS --
Perputaran uang pada Lebaran 2023 diprediksi mencapai Rp150 triliun. Ekonom Indef Nailul Huda mengatakan perputaran uang selama momen mudik dan libur Lebaran 2023 sangat besar.

Dia mengutip pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno yang sebelumnya memproyeksikan angka perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi akan mencapai Rp100 triliun hingga Rp150 triliun.

Menurutnya, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan sangat diuntungkan melalui perputaran uang yang tinggi pada momentum ini. Nailul mengatakan, hal tersebut berkaitan dengan jumlah uang yang dibelanjakan pemudik yang diprediksikan pemerintah meningkat 14,2% atau mencapai 123,8 Juta orang.

“Bayangin dari 123 juta orang itu, mereka menghabiskan Rp. 1 juta selama mudik. Tentu perputaran uangnya akan sangat besar,” ujar Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (15/4/2023).

Nailul mengatakan, UMKM yang paling diuntungkan adalah pelaku yang berjualan di titik kepadatan, seperti rest area dan tempat wisata. Kendati demikian, efek berganda (multiplier effect) juga akan turut dirasakan bagi pelaku usaha lainnya yang menjadi produsen dari pelaku umkm tersebut. 

“Misalnya, kedai bakmi, produsen tepung terigu tentu diuntungkan karena permintaan meningkat, jadi perputarannya tidak berfokus pada satu titik,” imbuhnya.

Selain itu, perputaran uang pada momentum lebaran 2023 tentunya berhubungan dengan pencabutan kebijakan pembatasan PPKM dan momentum pemulihan ekonomi yang mendorong tingginya tingkat belanja atau konsumsi masyarakat.

“Selain itu, masyarakat mendapatkan tunjangan hari raya (THR), tentu mendorong tingkat konsumsi masyarakat,” paparnya.

Walau pun demikian, Nailul mengatakan dampak dari ekonomi tersebut biasanya terjadi hanya sementara atau jangka waktu yang pendek. Dengan demikian, pemerintah dianggap bisa melakukan berbagai upaya untuk memanfaatkan momentum tersebut dengan melibatkan pelaku UMKM.

“Saya lihat beberapa instansi pemerintah sudah melakukan bazaar yang melibatkan UMKM, itu merupakan strategi yang bagus. Tapi sebenarnya tanpa intervensi pemerintah juga bisa, karena ini mekanisme pasar,” pungkasnya. (okz/nt)