Notification

×

Iklan

Iklan

Rp203,5 Triliun Dianggarkan Pemerintah Buat Bangun Jalan, Sumatera Terbesar

Selasa, 23 Mei 2023 | 12:29 WIB Last Updated 2023-05-23T05:29:59Z

Pemerintah mengalokasikan Rp203,5 triliun dana APBN. (ANTARA FOTO)


ARN24.NEWS – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah menggelontorkan Rp203,5 triliun untuk pembangunan dan perawatan jalan nasional, daerah, hingga tol pada tahun ini.


Rinciannya, sebanyak Rp87,4 triliun untuk jalan nasional, Rp13,8 triliun jalan baru sepanjang 639 kilometer (km), Rp4,7 triliun pembangunan jembatan sepanjang 16.076 meter, dan Rp22,2 triliun preservasi jalan sepanjang 50.299 km.


Lalu, Rp3,5 triliun untuk preservasi jembatan sepanjang 549.857 meter, Rp14,6 triliun untuk rehabilitasi atau rekonstruksi jalan daerah, Rp5,5 triliun untuk jalan tol, serta Rp23 triliun untuk pengadaan lahan jalan.


Kemudian, Rp28,9 triliun untuk jalan tol trans Sumatera tahap II (PMN), Rp12,6 triliun untuk jalan daerah melalui dana alokasi khusus (DAK) fisik, dan Rp74,6 triliun untuk jalan daerah melalui APBD atau transfer ke daerah (TKD).


Sri Mulyani menyebut anggaran paling besar adalah untuk pembangunan jalan di Sumatera.


"Kalau kita lihat di sini yang paling mendapatkan paling besar adalah Sumatera, di dalam Sumatera Rp71,5 triliun," ungkapnya dalam konferensi pers APBN KiTA, Senin (22/5/2023).


Angka ini dibayarkan untuk pembangunan jalan baru sepanjang 43 km, preservasi jalan 7.644 km, pembangunan jembatan 1.899 meter, preservasi jembatan 111.849 meter, jalan tol, hingga jalan daerah.


Anggaran terbesar lainnya adalah untuk pembangunan jalan di Jawa, yakni Rp54,1 triliun. Lalu, Kalimantan sebesar Rp33,4 triliun, Maluku dan Papua Rp19,5 triliun, Sulawesi Rp17,3 triliun, serta Bali dan Nusa Tenggara Rp7,7 triliun.


Sri Mulyani mengatakan dengan biaya tersebut diharapkan pembangunan jalan bisa meningkatkan perekonomian daerah dan nasional.


"Dilihat di sini, ini tentu akan meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi dan kita berharap juga akan meningkatkan produktivitas dari daerah-daerah tersebut," tandasnya. (mrh/pta)