 |
| Warung Paidot simpang Afdeling VIII, Desa Patumbak I, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang yang menjadi lokasi judi togel merek 'STM'. (Foto: ARN24.NEWS) |
ARN24.NEWS – Berulangkali Polsek Patumbak menggerebek lokasi judi di wilayah hukum (wilkum)-nya namun selalu gagal alias zonk diduga kuat adanya bekingan dari oknum Polri. Maka tak heran lokasi judi semakin menjamur karena sama sekali tidak tersentuh hukum.
Seperti halnya, aksi perjudian jenis judi toto gelap (togel) merek 'STM' semakin marak di wilkum Polsek Patumbak hingga membuat resah masyarakat sekitar.
Terbukti, sampai saat ini, lokasi judi tersebut masih tetap beroperasi, bahkan tidak ada tindakan sehingga terkesan kebal hukum.
Informasi dihimpun ARN24.NEWS di lokasi, adapun juru tulis (jurtul) setiap harinya mangkal di Desa Patumbak II Gang Seroja, tepatnya di Warung Kakek, Gang Bengkel dan Stasiun Rajawali Pasar V, Gang Besi tepatnya di Warung Adi.
Kemudian di Desa Patumbak I, Warung Kopi Gundul simpang Gang Abadi, Desa Patumbak I, Simpang Afdeling VIII, Warung Paidot, Warung Anto di kolam pancing Podomoro Dusun VI Jalan Delitua-Talun Kenas, Kede Kopi Nurmi depan Cafe Ompong dan Warung Parman Dusun III, Desa Lantasan Baru Pantai Kasan.
Dari keterangan warga sekitar, bos togel tersebut sangat lihai dan diduga dekat dengan oknum penegak hukum, sehingga enggan untuk menangkap dirinya, sehingga bos judi togel tersebut merasa aman terkendali.
Dikatakan warga sekitar bermarga Ginting kepada ARN24.NEWS, bahwa di warung itu sangat ramai pemasang.
"Ramai sekali orang masang togel merek STM di warung itu bang, kemaren sunyi lantaran di ganti nama togelnya sekarang sudah kembali lagi seperti semula," ucap Ginting, Selasa (20/6/2023).
Ditambahkan warga lainya yang enggan namanya disebutkan mengaku heran kenapa bandar maupun jurtul togel tersebut tidak ditangkap.
"Kami heran kenapa judi itu gak ditangkap polisi, padahal itukan melanggar hukum. Harapan kami kepada Polsek Patumbak agar segera menutup judi itu, kami takut nantinya anak anak kami yang jadi korban mereka," sebutnya.
Terkait hal itu, Kapolrestabes Medan Kombes Valentino melalui kasat Reskrim Kompol Tengku Fathir Mustafa ketika dikonfirmasi belum menjawab konfirmasi hingga berita ini dikirim ke redaksi. (edt)
