ARN24.NEWS -- Kasus rumah tangga menimpa salah satu keluarga yang berada di Lingkungan V Gang Melur, Kelurahan Brandan Timur Baru, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat. Diduga saking stresnya, sang suami nekat mengakhiri hidup dengan cara menikam tubuhnya pakai pisau dapur.
Korban adalah M Rusdi. Pria 25 tahun ditemukan bersimbah darah di dapur rumahnya. Tubuhnya penuh luka. Mulai dari perut, tangan hingga lehernya ditikami sejadinya. Akibat kehabisan darah, Rusdi pun meninggal dunia, Sabtu (23/9/2023) sekira pukul 22.00 WIB.
Keterangan diperoleh, sebelum peristiwa itu, korban sempat bertengkar dengan istrinya Dewi Sundari. Soal percekcokan itu sama sekali tak diketahui. Nah, usai pertengkaran rumah tangga tersebut, Dewi pun meninggalkan Rusdi. Dia pergi dari rumah dan menginap di tempat orangtuanya.
Disinyalir karena ditinggal itu membuat korban stres. Korban, kabarnya kerap melamun. Adalah Dedek yang tak lain sepupu korban memberi keterangan. Menurut Dedek, malam sebelum kejadian, dia berada di kamar.
"Dari dalam kamar aku mendengar suara pisau jatuh dari arah. Ya, aku pikir itu karena tikus," ujar Dedek.
Namun pada saat Dedek melihat ke dapur, dia melihat korban sudah bersimbah darah dan sedang memegang sebilah pisau di tangan kanannya. Selanjutnya Dedek mengingatkan kepada korban agar jangan nekat bunuh diri.
"Jangan kau bunuh diri, mengucap kau Rusdi," teriak Dedek. Kemudian Dedek keluar rumah memanggil tetangga sekitar agar menolong korban. Warga datang dengan seketika dan melepaskan pisau dari tangan korban.
Sedangkan keluarga lainnya, Efrida menerangkan bahwa korban beberapa hari yang lalu ada masalah dengan istrinya dan cekcok. Akibat keributan itu istrinya, Dewi Sundari pergi dari rumah. "Dia (Dewi Sundari-red) pulang ke rumah orangtuanya," urai Efrida.
Usai kejadian tersebut korban terlihat sering melamun dan suka menyendiri. Pihak keluarga sempat mengingatkan kepada korban agar jangan sering melamun. Keluarga juga mengajak korban untuk sementara tinggal di rumahnya, karena istrinya pergi.
Pengakuan yang sama dibenarkan istri korban, Dewi Sundari. "Ya, ada beberapa hari yang lalu kami bertengkar. Karena pertengkaran itu pula aku pergi dari rumah ke rumah orangtua ku," terangnya.
Kapolsek Pangkalan Brandan AKP Bram Candra melalui Kasi Humas Polres Langkat AKP S Yidianto mengakui bahwa korban murni bunuh diri. Kejadin itu lebih kepada rasa putus asa korban ditinggal istri usai cekcok rumah tangga.
Kapolsek Pangkalan Brandan AKP Bram Candra melalui Kasi Humas Polres Langkat AKP S Yidianto mengakui bahwa korban murni bunuh diri. Kejadin itu lebih kepada rasa putus asa korban ditinggal istri usai cekcok rumah tangga.
Dijelaskan AKP Yudianto, informasi korban bunuh diri dari Kapolsek Pangkalan Brandan AKP Bram Candra menerima telepon dari Kepling V Brandan Timur Baru, Kecamatan Babalan, Fatmawati.
Korban mengakhiri hidup dengan cara cara menusukkan pisau ke leher dan perutnya dan kondisinya telah bersimbah darah. Setelah mendapat informasi tersebut Kapolsek Pangkalan Brandan memerintahkan Kanit Res Ipda Tomi Elvisa Ginting dan personil untuk segera melakukan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah korban,
Sesampainya di TKP personel melihat M.Rusdi dengan kondisi terduduk dan sudah bersimbah darah. Kemudian dengan dibantu warga setempat Polisi berupaya menolong dengan cara membawa korban ke RS Pertama Pangkalan Brandan untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Korban sempat mendapatkan pertolongan medis di RS Pertamina, namun sayang nyawa M Rusdi tidak tertolong dan dinyatakan meninggal pada pukul 22.00 WIB akibat luka tusukan pisau yang dilakukan korban sendiri," tandasnya sembari meyebut turut diamankan dari TKP tiga buah pisau. (saze/edt)