ARN24NEWS -- Maraknya peraktik judi jenis dadu putar di Desa Sukadamai Dusun II Namorindang, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang wilayah hukum Polsek Kutalimbaru, menjadi pergunjingan.
Padahal, perjudian dan narkotika atensi Kapolda Sumut Irjen Imam Agung Efendi di tongkat komandonya. Bahkan orang nomor satu di Polda Sumut itu berjanji akan memberantas semua perjudian dan narkotika. Mirisnya, Polsek Kutalimbaru malah seperti melakukan pembiaran dan tidak mengindahkan perintah atasannya.
Sedangkan diketahui baru-baru ini Kapolda Sumut, Dandim dan BNN menggerebek barak judi dan narkoba di Dusun Tanjung Pamah Desa Namo Rube Hulu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang.
Ada pun lokasi judi dadu putar di Desa Sukadamai Dusun II Namorindang, Kecamatan Kutalimbaru itu melewati lokasi lama yang sudah tutup akibat pemberitaan di media sosial.
Data dihimpun, Rabu (15/11-2023), dari orang yang dipercaya, para pemain berdatangan dari berbagai daerah Kota Medan luar daerah. Bahkan sampai pelosok desa. Tidak itu saja, di sekitar lokasi judi dadu putar disediakan juga judi ketangkasan berkedok game tembak ikan sehingga selalu ramai.
Omzet perharinya ditaksir ratusan juta rupiah. Panitia dadu tersebut berinisial L,A, dan T yang cukup lihai dan dikenal dunia perjudian apa lagi dengan aparat setempat sangat dekat di duga ada kerja sama "main mata" pihak panitia dengan petugas setempat sehingga bisnis haram di lakoninya aman dan terkendali,tanpa memandang warga sekililingnya.
Terpisah, dikatakan warga sekitar Bru Sembiring. "Kami sangat resah adanya judi di lingkungan desa kami ini, bang. Semakin banyak di sini maling ntah siapa aja yang lewat gak kami kenal,kami takut barang berharga kami hilang,apa lagi judi itu bersebelahan dengan sekolah (SD) kami takut rusak metal anak kami," cetusnya yang enggan di sebutkan indititasnya.
Untuk itu dia berharap kepada polisi khususnya Kapoltabes Medan Kombes Valentino Tata Reda agar segera menutup judi dadu di lingkungannya jadi perhatian juga.
"Kami pak orang biasa pekerjaan kami hanya bertani bila perlu ditangkap," harapnya diamini warga lainnya.
Terkait hal itu ketika Kapoltabes Kombes Valentino Tata Reda dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Kompol Tengku Fatir, belum memberi jawaban alias bungkam meskipun nada berdering. (edt)