Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa asal Taput Tewas di Bali, Keluarga Curiga Minta Diusut

Rabu, 22 November 2023 | 17:43 WIB Last Updated 2023-11-22T10:43:51Z

Monalisa Boru Nababan ketika ditemui di RS Bhayangkara Tk II Medan. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Seorang mahasiswa asal Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) ditemukan tewas di kamar kosnya daerah Kuta Selatan, Provinsi Bali, Sabtu (18/11/2023).


Kematian korban, Aldisahilatua Nababan (23), menimbulkan kecurigaan bagi keluarga karena ditemukan banyak luka mengeluarkan darah dan memar di tubuh.


Atas dasar itu, pihak keluarga korban melakukan otopsi terhadap jenazah korban di RS Bhayangkara Tk II Medan, Rabu (22/11/2023).


"Adik saya penuh dengan darah. Kelaminnya rusak mengeluarkan darah, dari hidung dan mulut. Badan semua memar, sikunya bergeser," sebut kakak korban, Monalisa Boru Nababan ketika ditemui di RS Bhayangkara.


Menurut Monalisa, kematian adiknya itu diketahui setelah pihak kepolisian Kuta Selatan menghubungi orang tuanya, memberitahukan korban telah meninggal dunia.


Korban disebutkan mati gantung diri di kamar kosnya. Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke rumah sakit di Bali, namun menurut keluarga tidak dilakukan proses otopsi.


Padahal, mereka sangat mencurigai penyebab kematian korban. Apalagi, mereka menemukan sejumlah foto pendukung kondisi korban di rumah sakit di Bali, dinilai sangat tidak wajar disebut bunuh diri.


Karena itu, keluarga meminta jenazah korban segera dikirim ke kampung halamannya. 


"Tidak ada dilakukan (otopsi) di sana (Bali)," sebut Monalisa.


Dia mengaku, pihak keluarga sangat mencurigai penyebab kematian korban karena menemukan sejumlah kejanggalan. Seperti adanya luka beberapa bagian tubuh korban, termasuk kelaminnya yang rusak.


Monalisa berharap, dengan adanya otopsi di RS Bhayangkara Tk II Medan, penyebab kematian adiknya dapat segera terungkap.


"Tapi kita lihat setelah ada foto yang beredar di rumah sakit, adik saya penuh dengan darah. Adik saya dianiaya secara sadis," tuturnya.


Diungkapnya, korban kuliah di Bali sudah hampir selesai. Selama ini selalu berkomunikasi dengan keluarga di Taput dan tidak pernah memiliki masalah.


"Semester akhir, Desember (wisuda). Adik saya nggak pernah cerita punya masalah, kami selalu berkomunikasi," pungkasnya. (sh)