Notification

×

Iklan

Iklan

Bikin Candaan Shalat: Ketua PAN Zulkifli Hasan Dipolisikan dan Ditegur MUI

Kamis, 21 Desember 2023 | 16:21 WIB Last Updated 2023-12-21T09:21:31Z

ARN24.NEWS --
Gara-gara sebuah candaan, akhirnya Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas akan dilaporkan ke kepolisian. Menteri Perdagangan ini dinilai telah melakukan penistaan agama akibat candaanya yang tengah viral.

Ketua Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB), Rahmat Himran mengajak seluruh ormas Islam melaporkan Zulhas ke Mabes Polri pada Kamis (21/12/2023). Rahmat menilai, pernyataan Zulhas merupakan penistaan agama.  

“Sehubungan dengan viralnya video pidato Zulkifli Hasan yang dinilai sangat melukai ummat Islam, di mana Zulkifli Hasan menjadikan salat sebagai bahan candaan dan guyonan,” kata Rahmat Himran, kemarin. 

Diketahui, dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Zulhas yang hadir sebagai Mendag mengungkapkan adanya kelompok yang sangat fanatik terhadap pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Begitu fanatisnya sampai saan menjalankan salat ia tidak berani mengucapkan ‘Amin’ saat imam selesai membaca Surat Al Fatihah. Kata Zulhas, bahkan saat tasyahud akhir, ia tidak mengacurngkan satu jari, tapi dua.

“Jadi saat sholat Maghrib baca Alfatihah waladholin, ada yang diem sekarang, Pak, ada yang diem. Saking cintanya sama Pak Prabowo,” ungkap Zulhas, pada video yang betebaran di medsos.
“Terus kalau tahiyyatul akhir kan begini pak ya (menggunakan jari telunjuk), sekarang begini (menggunakan dua jari),”kata Zulhas.

Kata Rahmat Himran, gurauan Zulhas ini sebuah penistaan keji. “Dalam pidato tersebut sangat jelas Zulkifli Hasan menyatakan bahwa saat ini banyak jamaah yang salat tidak menyebutkan Amin di akhir bacaan surat Al-Fatihah. Ini merupakan penistaan Agama yang sangat keji,” ujarnya.

Selain Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB) Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat (2015-2020), Dr. Cholil Nafis, juga menegur candaan Zulhas yang dinilai tidak pada tempatnya.

“Candaannya kering dan tak lucu. Mungkin bagi sebagian orang merasa agamanya dilecehkan. Tak pas disampaikan Anda ituuuhhh,” demikian tulis Kiai Cholil di media “X”, yang dulunya bernama twitter.
“Pak @ZUL_Hasan cari candaan dan humor yg lucu aja daahh. Jangan nyerempet2 agama gitu ya,” tambah Kiai Cholil Nafis.

Menanggapi kasus ini, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan pihak yang menyinggung ritual keagamaan melalui narasi politik sebagai bentuk perilaku kekanak-kanakan.

“Kita ini jangan kayak kanak-kanaklah, urusan ‘Amin’ itu kan tidak berarti calon presiden. Amin itu dari dulu sudah ada,” kata Ma’ruf. (hdy/nt)