ARN24.NEWS -- Lagi-lagi pengerjaan yang dinilai tak sesuai dengan harapan. Anggaran yang dikucurkan tak lah sedikit. Nilainya Rp .2.741.026.423 miliar untuk pengerjaan benteng normalisasi Sungai Sei Bejangkar yang berada di Nagori Sei Merbau, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun.
Anggaran sebesar itu di-poskan bagi kegiatan pelaksanaan Dinas PUPR unit pelaksana teknis daerah PUPR Pematang Siantar. "Hanya hitungan hari saja, bang siap. Tapi hasilnya tak memuaskan petani di sini. Bahkan benteng atau tebing ini sudah jebol. Air lalu mengalir ke persawahan warga, hingga gagal dikhawatirkan gagal panen," sebut warga inisial TS dan HT kepada kru media ini, kemarin.
Karena jebolnya benteng itu, air mengalir ke areal sawah. Imbasnya petani merugi, sebab persawahannya dipenuhi air. Memang, lanjut kedua warga ini, pengerjaan itu sendiri menggunakan mesin eskavator. Tapi, ya itu tadi, lanjutnya, seolah pengerjaan tak serius alias setengah hati.
Hasil telusur menyebutkan, pelaksanaan dimulai pada 9 Agustus dan berakhir 6 Desember 2023 oleh CV Anugrah Harahap bersama konsultan pengawasan CV Heyobi Consultantama. Dari kasus tersebut, warga berharap adanya perhatian serius dari pemerintah Sumut. Ya, terutama penegak hukum untuk mengusut tuntas pengerjaan benteng sungai sepanjang 3.000 meter.
"Kalau kami lihat kan ada kesalahan di sini, bang. Untuk itu kami harap Polda Sumut dan Kejatisu mengusut tuntas. Karena baru hitungan hari saja tebing atau benteng, atau apalah itu namanya sudah jebol. Bukannya membahagiakan kaum petani di sini tapi malah membuat kesengsaraaan. Pastinya petani merugi, bang karena lahannya banjir akibat bendungan itu jebol," ulas warga. (ras)
