Notification

×

Iklan

Iklan

Terkait Bentrok Timses Caleg di Langkat, Polisi Amankan 10 Pria & 2 IRT

Jumat, 23 Februari 2024 | 16:11 WIB Last Updated 2024-02-23T09:11:19Z

ARN24.NEWS --
Polres Langkat menangkap 12 orang yang terlibat bentrok antar tim sukses (timses) calon legislatif (caleg) dari NasDem dan PDIP di Dusun V Barak Induk, Desa Hamparan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Langkat. Motifnya, para pelaku menganggap korban berkhianat.

"Ada 12 orang yang kami amankan. Ada 10 pria dan 2 wanita," kata Kapolres Langkat AKBP Faisal, Kamis (22/2/2024).

Dia menyebutkan untuk 10 pria berinisial WD, HD, LS, ZN, RN, TL, SE, MN, H, SL dan 2 wanita, inisial JA, AS. Barang bukti yang diamankan ada senjata tajam, lonceng, kentongan, batu koral serta lainnya.

Dikatakan, akibat peristiwa itu ada 7 rumah warga yang rusak dan dua sepeda motor terbakar. Selain itu, ada seorang warga yang dianiaya dan sampai saat ini dirawat di rumah sakit.

"Untuk motif, sekelompok warga yang merusak ini merasa bahwa 7 pemilik rumah tersebut telah mengkhianati perjuangan mereka atau tidak memiliki komitmen atas kesepakatan yang dibangun bersama," terangnya. 

Dari situ para pelaku dikenakan pasal 170 dan pasal 214 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun kurungan. Diketahui, bentrok di Dusun V Barak Induk terjadi antara timses caleg dari PDIP atas nama Juriah, dengan timses caleg dari NasDem bernama Sukardi. Akibat dari kejadian itu, enam rumah warga rusak, satu sepeda motor terbakar, dan seorang warga terluka.

"Jadi awalnya memang di Barak Induk itu suaranya ke NasDem (Sukardi). Seiring berjalannya waktu, tahun 2024, saya masuk ke situ dan memperoleh suara 140-an. Nah, mungkin beliau itu dapat kabar, tidak dapat kursi," kata Juriah, Selasa kemarin. 

Di lain pihak, Sukardi, caleg dari NasDem, yang saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD Langkat mengakui memang pada sebelumnya mayoritas warga di Dusun V Barak Induk memilihnya. Namun pada pemilu tahun ini, warga yang memilihnya minim di tempat kediamannya itu.

"Terkait persoalan bentrok itu, sebenarnya tidak ada hubungan dengan partai. Memang ada keterkaitan dengan pemilu. Jadi begini, kami di sana itu kan tidak ada yang namanya politik uang. Nah, keterkaitan dengan itu terjadi lah perpecahan," kata Sukardi disadur dari salah satu online. (dts/nt)