Notification

×

Iklan

Iklan

Kemendagri Soroti Inflasi 214 Kab/Kota, Pemkab Langkat 'Aman'

Selasa, 26 Maret 2024 | 02:48 WIB Last Updated 2024-03-25T19:48:33Z
Pj Bupati Langkat HM Faisal Hasrimy mengikuti zoom meeting tentang pengendalian inflasi oleh Kemendagri. 

ARN24.NEWS --
Kemendagri melaksanakan zoom meeting pengendalian inflasi daerah tahun 2024. Rapat tersebut diikuti oleh kabupaten/kota se-Indonesia. Pj Bupati Langkat HM Faisal Hasrimy mengikuti jalannya zoom meeting tersebut didampingi oleh Asisten Ekbangsos, Inspektur dan beberapa kepala dinas dan kepala bagian di Ruang Rapat LCC, Senin (25/3/2024).

Dalam zoom meeting tersebut, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri menyoroti 214 kabupaten/kota yang tidak melakukan upaya konkrit penanganan inflasi. Dan, 6 upaya konkrit penanganan inflasi di antaranya operasi pasar murah, sidak pasar kerjasama dengan penghasil komiditi, gerakan menanam, merealisasikan BTT, dukungan transportasi dari ABPD.

Pj Bupati Langkat HM Faisal Hasrimy, dalam wawancaranya menyampaikan  bahwa Pemerintah Kabupaten Langkat telah melakukan upaya-upaya penanganan inflasi sesuai arahan pemerintah pusat.

"Alhamdulillah Kabupaten Langkat tidak termasuk ke dalam 214 kabupaten/kota tersebut. Kedepannya kami akan lebih baik lagi dan akan lebih memaksimalkan lagi dalam penanganan inflasi," ungkap Faisal Hasrimy. 

Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Komjen Pol Drs Tomsi Tohir menjelaskan tinjauan inflasi dan indeks perkembangan harga minggu ketiga pada Maret 2024 dan menjelang Idul Fitri April 2024.

"Makanan dan pakaian menjadi andil tingginya inflasi pada bulan ramadhan ini dan menjelang Idul Fitri," katanya. 

Komuditi lain yang berpotensi mengalami inflasi menjelang Idul Fitri minyak goreng, daging ayam ras, telur dan bawang putih. Komjen Pol Drs Tomsi Tohir juga menjelaskan kelompok transportasi juga selalu mengalami inflasi pada momentum ramadhan dan Idul Fitri 

Indeks Perubahan Harga (IPH) pada minggu ketiga Maret 2024 ini tergolong stabil dan mengalami peningkatan dari bulan lalu. Untuk Sumatera Utara,  Kabupaten Padang lawas dan Nias Utara mengalami IPH dengan perubahan 5,57 dan 5,01% komoditas cabai, beras, daging sapi. (erwin/rel)