ARN24NEWS -- Impian cepat kaya dengan bermain judi masih jadi penafsiran di sekalangan masyarakat. Terpikir cuma untung, untung dan untung. Apalagi dengan lemahnya pengawasan aparat penegak hukum di lapangan membuat para penggemar 'angan-angan' ini bebas memilih lokasinya.
Dan, hal itu seperti terpantau di wilayah hukum Polsek Birubiru yang notabene di bawah naungan Polres Delierdang. Terpantau kru media online ini, ada pun titik-titik juru tulis toti gelap alias Togel mangkal di warung Simpang Proyek, Desa Rumah Gerat, Desa Namopinang, Mbarue, Namo Tualang, Desa Sarilaba Jahe, Warung Atan Sembiring dan masih banyak lagi di desa lainnya.
Pastinya, siapa yang beruntung akan mendatangkan 'hujan duit' karena bebasnya para pemain melampiaskan harsat judinya di sana. Sumber menyebutka, setiap putar perharinya ada hitung-hitungan matematis alias perkalian dalam putaran. Baik itu Togel Sidney, Singapur dan Hongkong.
Setiap tebakan per seribu dalam dua angka mendapat hadiah Rp 70 ribu. Andai terpasang 3 angka perseribu mendapatkan hadianya Rp 500 ribu dan apabila pasang 4 angka perseribu membawa pulang duit Rp 2,5 juta.
Tersiar pula dan jadi gembar-gembor di lapangan boss judi di sana diduga merupakan oknum berambut cepat. Sehingga jurtul dan para pemasang merasa aman. Hanya saja yang disayangkan minimnya tanggapan oleh Polsek Birubiru.
Sinyal kuat mengarah pada adanya setoran alias mendapat restu membuat pihak aparat penegak hukum tak berkutik. Benarkah? "Kami rasa, ya begitu lah bang (adanya restu-red). Karena Togel di sini sempat tutup, tapi setelah itu buka lagi. Informasi yang kami dengar kalau bossnya itu orang baru, bang. Tapi bukan orang sini," ulas warga setempat yang makin hari kian resah atas bebasliarnya permainan Togel di kampung mereka.
Atas kondisi sekarang yang ada, warga pun berharap Polda Sumut dan Polres Deliserdang cepat bertindak.
"Kami berharap kepada bapak polisi khusunya pak Kapolres deliserdang Kombes Raphael Sandhy Cahya Priambodo tolonglah pak tutup judi togel di kampung kami ini diutup. Kami sangat resah sekali, tolong perhatikan juga kami orang kecil. Akibat ulah orang lain anak-anak kami nantinya jadi korban," ujar warga berharap disahuti yang lainnya.
Terpisah Kapolsek Birubiru AKP Cahyadi dikonfirmasi melalui pesan whansapp, cuma mengucapkan terimakasih. Pun AKP Cahyadi tak mengisyaratkan atau mewarning kapan dilakukan penyelidikan mau pun penyisiran guna menampung aspirasi warga sekitar. (edt)
