Notification

×

Iklan

Iklan

Penderita Kanker Mata Asinta br Sinambela Butuh Pertolongan Biaya Berobat

Rabu, 27 Maret 2024 | 23:04 WIB Last Updated 2024-03-27T16:04:44Z

Asina boru Sinambela harus tertidur miring menahan sakit akibat kanker mata yang dideritanya. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Asina boru Sinambela, ibu malang tiga anak ini harus menahan rasa sakit kanker mata yang dideritanya hingga terus berbaring lemah lantaran tidak mempunyai biaya untuk berobat.


Berdasarkan didiagnosa dokter Rumah Sakit Umum (RSU) Pirngadi Medan, perempuan berusia 47 tahun, warga Jalan Menteng VII Gang Famili, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai Kota Medan ini menderita kanker pada bagian mata sebelah kirinya selama 11 bulan lamanya.


Asina boru Sinambela yang kini tinggal bersama suaminya Dedi Aritonang (49) yang sebelumya bekerja sebagai tukang las dan sekarang tidak lagi bekerja karena  menderita penyakit diabetes atau kencing manis, terus berjuang melawan penyakitnya dengan kondisi semakin hari semakin parah.


Saat disambangi media ini, Dedi Aritonang mengaku, selain tidak mempunyai biaya untuk mengobati istri maupun dirinya kini ketiga anaknya juga terancam putus sekolah disebabkan tidak mempunyai biaya dikarenakan penyakit yang diderita istri dan dirinya cukup parah tak kunjung sembuh.


Dedi Aritonang mengatakan, padahal untuk mengobati istrinya sudah beberapa rumah sakit didatanginya diantaranya ke Puskesmas, RSU Estomihi, RSU Madani, RSU Pirngadi dan RSU Pusat H Adam Malik.


Namun di Rumah Sakit Pusat H Adam Malik tidak diterima dengan alasan penuh dan akhirnya istrinya dirawat di RS Pirngadi.


Bahkan kata Dedi, kalau istrinya sudah sempat kemoterapi di RSU Pirngadi, setelah beberapa hari, lalu disuruh pulang, tapi hasilnya tetap tidak ada perubahan dan saat ini hanya bisa terbaring menahan sakit dan badan istrinya makin hari semakin kurus.


"Sekarang saya hanya bisa pasrah apalah daya, jangankan untuk biaya berobat untuk makan sehari hari pun saya kesulitan mencari uang, mau bayar pakai apa pak kami BPJS tidak ada, hanya punya kartu berobat gratis," ucap Dedi sembari duduk di kursi rumahnya, Rabu (27/3/2024) sore.


Selain menahan rasa sakit yang dideritanya, Asina boru Sinambela, Dedi juga mengatakan istrinya itu sulit untuk tidur dan hanya bisa berbaring miring di atas tilam saja serta kondisi tubuhnya pun semakin hari semakin memburuk siang malam susah tidur nafasnya sesak dan tubuh semangkin kurus.


Dirinya berharap ada para dermawan yang mau membantu untuk penyembuhan penyakit yang diderita istrinya bisa sembuh. 


"Kami sangat berharap dan berterima kasih kalau ada para dermawan yang ingin membantu untuk kesembuhan istri saya," harapnya.


Tak hanya itu, yang lebih menyedihkan lagi, kalau anak-anaknya kini terancam putus sekolah, seperti anaknya bernama Delasia Magdalena Aritonang Kelas 8, Abadi Aritonang (15) pelajar di SMK Negeri 2 Medan jurusan TKR terganggu sekolahnya karena harus merawat dan membawa ibunya rutin ke RS Pirngadi.


"Jujur saja kami sangat membutuhkan perhatian dan uluran tangan dermawan dan kepedulian sosial, karna saya saat ini terkena penyakit diabetes sedangkan ibunya kena kanker mata, sebagai anak ke 2 dari 3 bersaudara harus rutin menjaga kedua orang tuanya yang butuh perawatan dan perhatian," ucap Dedi dengan suara parau menahan tangis. (sh)