Notification

×

Iklan

Iklan

Polres Simalungun Evakuasi Potongan Tubuh Manusia Terseret Banjir Bandang ke Danau Toba

Selasa, 05 Maret 2024 | 13:23 WIB Last Updated 2024-03-05T06:23:31Z

ARN24.NEWS --
Sebuah kejadian menggemparkan terjadi di pinggir Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, di mana potongan tubuh manusia tanpa kepala, lengan, dan kaki ditemukan oleh warga, Senin (4/3/2024) siang. Penemuan ini langsung menarik perhatian dan kekhawatiran dari masyarakat sekitar.

Kapolsek Purba AKP Marolop Sinaga, menjelaskan setelah mendapat informasi, pihaknya langsung mendatangi TKP. Selanjutnya mengevakuasi potongan tubuh yang ditemukan di Haranggaol Dusun 2 Binanga Bolon, Nagori Purba Pasir, dan Kecamatan Haranggaol Horisan, diperkirakan telah mengalami dekomposisi dan beberapa bagiannya sudah terlihat tulang belulang.

Berdasarkan penyelidikan polisi dan keterangan dari keluarga, ditemukan fakta bahwa potongan tubuh tersebut diduga kuat milik almarhum Karmianna Br Purba, yang wafat pada 11 November 2023 dan telah dimakamkan tiga hari kemudian. 

Dalam sebuah tragedi yang menimpa Dusun 2 Binanga Bolon pada 20 Desember 2023, banjir bandang yang dahsyat telah menyapu sekitar 22 kuburan, termasuk kuburan milik Karmianna. Keluaraga almarhum menunjukkan keyakinan bahwa potongan tubuh yang ditemukan tersebut adalah bagian dari jasad Karmianna. 

Sehubungan dengan hal ini, keluarga telah menolak upaya autopsi dan telah membawa potongan tubuh tersebut untuk dimasukkan ke dalam Tugu Makam Marga Haloho yang terletak di Dusun 2 Binanga Bolon. 

Tugu makam ini didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun sebagai pengganti kuburan yang hilang, sekaligus sebagai tempat untuk menampung sisa-sisa tulang belulang dari 22 makam yang hanyut akibat banjir.

Dalam situasi seperti ini, AKP Marolop Sinaga menekankan pentingnya respon cepat dan empatik dari pihak kepolisian sebagai bagian dari pelayanan kepolisian kepada masyarakat dalam menerapkan konsep Presisi. 

"Insiden ini merupakan contoh dari tantangan yang kami hadapi sebagai pelayan masyarakat. Kami berusaha untuk merespons dengan cepat dan tepat, serta menunjukkan empati dan kepedulian kepada keluarga yang terdampak," katanya. 

Penanganan kasus ini diharapkan dapat menjadi contoh positif dari bagaimana kepolisian, dengan menerapkan prinsip Presisi, berperan serta dalam menjaga dan melayani masyarakat, khususnya dalam situasi yang penuh tantangan. (war)