Notification

×

Iklan

Iklan

Anak Bunuh Ibu Kandung, Lehernya Dicutter Jasadnya Dikubur di Belakang Rumah

Rabu, 03 April 2024 | 16:53 WIB Last Updated 2024-04-03T09:54:00Z


Tersangka pembunuhan ibu kandung saat diamankan. (Foto: Istimewa)
ARN24.NEWS – Sadis! Begitulah kata yang pantas buat seorang anak yang tega membunuh ibu kandungnya, Megawati (56) di Perumahan Annisa Jalan Tuba III Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai.


Ironisnya, setelah menghabisi korban secara sadis, tersangka Wem Pratama (34), mengubur jasad korban di bagian belakang rumahnya. 


Kepala Lingkungan XIII, Maisal Putra menyebutkan, kasus pembunuhan ini terungkap pada Rabu (3/4/2024) sekira pukul 01.00 WIB. Kejadian ini pertama kali diketahui oleh pihak keluarga. 


"Sekitar pukul satu saya dikabari oleh keponakan pelaku, langsung mendatangi TKP. Di situ kami lihat bersama si pelaku telah diamankan oleh warga," ujar Maisal Putra di lokasi kejadian. 


Menurut Maisal, tersangka mengaku pembunuhan sadis ini terjadi pada Senin (1/4/2024) lalu.


"Dia melakukannya (pembunuhan) saat orang tuanya pulang kerja masuk ke dalam rumah, langsung dihajar pakai tangan," ujarnya. 


Kepling mengatakan, dalam kondisi terkapar tak berdaya, pelaku kemudian mengambil pisau cutter dan menggorok leher ibunya. 


"Dilihatnya masih ada pergerakan (korban), dia lihat di kulkas ada pisau carter disayat pakai pisau, masih bergerak juga, disayat nadinya," ungkapnya. 


Usai memastikan ibunya meninggal, lanjut Maisal, tersangka dengan santai meminjam cangkul pekerja bangunan. 


"Setelah dilihatnya tidak bergerak, diseretnya ke belakang rumah. Dia meminjam cangkul untuk menggali kuburan," jelasnya. 


Kepling menyebut, pelaku tidak menyesal menghabisi nyawa ibu kandungnya. Pelaku membunuh hanya karena kesal sering kena marah. 


"Dia sempat saya tanya dia merasa kesal, saya sudah kesal, nggak ada kasihan," imbuhnya. 


Di dalam rumah tersebut, korban tinggal bersama dua anaknya, salah satunya pelaku. 


"Suami korban sudah meninggal, anaknya ada empat, pelaku ini anak nomor satu, adik-adiknya yang lain ada tinggal di Batam," ungkap Maisal. 


Kepling mengungkapkan, pelaku merupakan pecandu narkoba jenis sabu-sabu dan kerap meresahkan warga sekitar. 


"Di sini agak mengesalkan bagi masyarakat kita, dia tidak mengganggu, cuma dia jangan ditegur, marah," ucapnya. 


Pelaku kata Kepling, sempat tinggal di Batam bersama anak dan istrinya. Namun, kini pelaku kembali pulang ke rumah ibunya dengan membawa anaknya usia 4 tahun. 


"Dari sebelum menikah dia sudah pemakai," jelsnya. 


Kapolsek Medan Area Kompol Hendrik F Aritonang mengatakan, pihaknya telah mengamankan pelaku dan saat ini sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut. 


"Pelaku sudah diamankan dan sedang dilakukan pendalaman," jawabnya singkat. (sh)