ARN24.NEWS -- Saat berjalan ke kebun, mata Boru Samosir tertuju pada satu lokasi. Ya, di situ dia menemukan sesosok manusia sudah tergeletak. Dia pun mensyalir kalau temuannya sudah meninggal dunia. Bersama rekannya sesama petani kopi, mereka menghubungi Polsek Parapat dan korban dibawa ke rumah sakit plat merah di sana.
Rupanya jasad itu adalah Tumpal Pardamean Bakkara (42), seorang petani warga Jalan Anggarajim Girsang. Dalam kesaksiannya, Boru Samosir bilang korban sering mengalami kambuhnya penyakit asam lambung, dan bahkan pernah muntah darah.
“Kemarin, kami masih makan bersama, dan saya perhatikan matanya sudah kuning, perutnya semakin buncit, dan wajahnya tampak menghitam,” tuturnya, kemarin.
Sedangkan Kapolsek Parapat AKP J Silalahi, membenarkan temuan mayat tersebut. Setelah olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak ditemukan indikasi kekerasan pada tubuh korban.
Kesepakatan dengan keluarga korban pun mengarah pada dilakukannya autopsi oleh Dokter Forensik, dan hasilnya pun memperkuat dugaan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Korban disemayamkan di rumah duka di Jalan Anggarajim Girsang, telah diserahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga. Setelah visum luar, AKP J. Silalahi memberikan surat serah terima jasad dan berita acara atas kematian serta olah TKP kejadian tersebut, untuk memastikan tidak ada kasus yang timbul berkaitan dengan kematian ini.
Keluarga almarhum telah menerima situasi dan kondisi wafatnya dengan pemahaman yang baik. (pks/nt)