Notification

×

Iklan

Iklan

Diduga PTPN IV Reg II Kebun Sei Kopas Minim Perawatan, Asisten Afd I 'Menghilang'

Selasa, 04 Juni 2024 | 19:51 WIB Last Updated 2024-06-04T12:51:42Z

ARN24.NEWS --
Lahan PTPN IV Regional II Kebun Sei Kopas disinyalir minim perawatan. Kebun yang bergerak di bidang agrobisnis dan agroindustri ini diketahui sebagai pengolahan komoditas kelapa sawit. 

Mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman. Dengan maksud supaya menghasilkan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri. Selain itu juga bergerak di bidang pemasaran komoditas yang dihasilkan serta kegiatan pendukung lainnya.

Namun, pun banyak bidang yang dikelola tapi terlihat adanya kejanggalan. Seperti halnya ditemukan tumbuhan liar yang merambat ke kayu sehingga diduga kuat menganggu perkembangbiakan pohon. Dampaknya bisa membuat para karyawan kesulitan untuk melakukan panenan dengan cara mengegrek tandan buah segar (TBS). 

Dari kondisi yang terpantau di lapangan, ada kemungkinan Asisten Afdeling I kurang melakukan pengawasan kepada ke pihak pekerja di bidang perawatan tanaman. 

Di sisi lain, beberapa tim awak media menelusuri HGU Afdeling I seluas 708 hektar dengan realisasi terakhir di bulan April 2024 sudah mencapai produksi 1.714 kilogram perbulannya. 

Namun sayang, ketika hal itu akan dipertanyakan guna konfirmasi dengan Asisten Afdeling I, yang bersangkutan tidak berada di tempat. Begitu juga dengan para krani seolah menolak untuk memberikan nomor telepon sang asisten yang pemegang kuasa di kebun tersebut. 

Hanya saja, menurut salah seorang krani sempat menghubungi Asisten Afdeling I tersebut, tapi sama sekali tak diangkat. "Maaf pak, bapak itu tak bisa dihubungi," tandas krani tersebut kepada wartawan, Selasa (4/6/2024). 

Management PTPN IV Ragional II Kebun Sei Kopas bergerak di bidang produksi kelapa sawit. Mirisnya, selain tumbuhan merambat berkembangbiak di pohon sawit, brondolan tandan buah segar (TBS) masih berserak di pinggiran jalan saat pelaksanaan memanen dan daun pelepah berwarna kuning juga belum ditebas oleh pekerja. (rams)