Notification

×

Iklan

Iklan

Mantan Petinju Terbaik Piala Gubsu Divonis 10 Tahun Bui Kasus Sabu

Selasa, 11 Juni 2024 | 21:42 WIB Last Updated 2024-06-11T14:42:39Z

Persidangan perkara narkotika jenis sabu yang melibatkan mantan petinju terbaik di Piala Gubsu 2017 lalu. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Daud Delahoya Harianja, mantan petinju terbaik Piala Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tahun 2017 divonis 10 tahun penjara dalam persidangan secara virtual, di Ruang Cakra 9 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (11/6/2024).


Selain itu, majelis hakim diketuai M Kasim juga menghukum terdakwa pidana denda Rp 1 miliar subsider (bila denda tidak dibayar diganti dengan penjara) selama 3 bulan.


Majelis hakim dalam amar putusannya menyatakan sependapat dengan JPU pada Kejaksaan Tinggi Sumatera (Kejati Sumut) Randi H Tambunan. Dari fakta-fakta terungkap di persidangan, terdakwa diyakini telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana Pasal 114 ayat (1) UU No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana, sebagaimana dakwaan primair.


Yakni menyuruh, melakukan, turut serta tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika Golongan I jenis sabu.


“Sabu seberat 0,15 gram yang sebelumnya diamankan petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BBNP) Sumut dari rumah Suyanto alias Anto Pelet (terdakwa berkas terpisah) adalah bagian dari 50 gram sabu yang dibeli Suyanto alias Anto Pelet dari Jekson Eprain Silitonga alias Jekson alias Mulia (masuk daftar pencarian orang / DPO),” urai Kasim.


Hal memberatkan, perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam.pemberantasan peredaran gelap narkotika. Hal meringankan dan berbelit-belit memberikan keterangan. Hal meringankan, terdakwa belum pernah dihukum.


“Banding,” kata Daud Delahoya Harianja lewat sambungan zoom setelah JPU Randi H Tambunan menerangkan putusan yang baru dibacakan hakim ketua. Hal senada juga diungkapkan penasihat hukum terdakwa.


Dengan demikian, vonis majelis hakim hanya beda di subsidair pidananya. Pada persidangan lalu, Daud Delahoya Harianja juga dituntut 10 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsidair 6  bulan penjara.


Sementara usai persidangan JPU Randi Tambunan membenarkan bahwa terdakwa merupakan mantan petinju. 


“Iya. Mantan petinju dia (Daud Delahoya Harianja),” katanya singkat.


Dalam dakwaan.diuraikan, Senin (4/9/2023) lalu, tim BNNP Sumut lebih dulu mengamankan Suyanto alias Anto Pelet (juga disidangkan di PN Medan dan divonis 10 tahun penjara serta denda Rp 1 miliar subsidair 6 bulan penjara-red).


Saat digeledah di kediamannya Jalan Letda Sujono, Kelurahan Teluk Karang, Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara, tim antinarkotika tersebut menemukan 0,15 gram sabu. 


Saat diinterogasi, Anto Pelet mengaku sebelumnya sabu tersebut seberat 50 gram yang dibelinya dari Jekson Eprain Silitonga alias Jekson. Namun barang dimaksud diperolehnya dari orang suruhan Jekson bernama Nanda Andika Syahputra Siagian alias Arif alias Birong (berkas terpisah). 


Tim BNNP Sumut kemudian melakukan pengembangan dan berhasil membekuk Jekson dan Nanda Andika Syahputra Siagian alias Arif alias Birong secara terpisah karena masuk 'pusaran' jual beli sabu. (sh)