Notification

×

Iklan

Kapendam I/BB Bantah Anggotanya Terlibat di Insiden Kebakaran Menewaskan Wartawan dan Keluarganya di Karo

Jumat, 05 Juli 2024 | 18:03 WIB Last Updated 2024-07-05T11:03:36Z

Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Rico Siagian. (Foto: Istimewa)

ARN24.NEWS
– Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) I Bukit Barisan, Kolonel Rico Siagian, membantah keras terkait adanya dugaan keterlibatan anggota dalam kasus tewasnya wartawan Sempurna Pasaribu dan keluarga dalam insiden kebakaran yang terjadi di Tanah Karo, Kamis, 7 Juni 2024 lalu.


Kata Kolonel Rico, pihaknya telah melakukan pengecekan terkait dugaan informasi keterlibatan anggotanya berinisial HB. Namun ditegaskan Rico, hal itu tidak benar.


“Sudah kita cek, Isu itu tidak benar,” ujar Kolonel Rico Siagian dalam keterangannya, Jumat (5/7/2024). 


Sebelumnya, Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara (Sumut) yang terdiri dari lembaga profesi jurnalis AJI Medan, IJTI Sumut, PFI Medan dan FJPI telah melakukan investigasi untuk mengetahui kronologi dari kejadian tersebut.


Koordinator KKJ Sumut, Array A Argus, mengatakan pihaknya telah melakukan investigasi dalam kasus itu. Array juga menyebut, pihaknya menemukan beberapa fakta baru dalam peristiwa tersebut.


Dijelaskan dia, dalam pemberitaan yang dimuat korban, dijelaskan ada keterlibatan oknum aparat berinisial HB. Lanjut Array, sebelum kebakaran terjadi, ada rentetan kasus antara Sempurna Pasaribu dengan oknum aparat diduga berinisial HB.


Berita sebelumnya, 1 unit rumah semi permanen milik Wartawan Tribrata TV mengalami kebakaran pada Kamis dinihari lalu. Akibatnya, korban Sempurna Pasaribu (Wartawan-red) istrinya Elfrida Ginting(48), anaknya SIP (12), dan LS (2), cucu dari korban meninggal dunia.


Adik korban, Marson Pasaribu, menyebutkan kabar kebakaran itu didapatnya sekitar pukul 05.00 WIB. 


“Kejadian sekitar jam tiga (terbakar),” kata Marson di RS Bhayangkara.


Marson lebih lanjut menuturkan keempat jasad sempat ditangani di Tanah Karo. Namun dibawa ke RS Bhayangkara sekitar pukul 09.00 WIB. 


“Dari rumah sakit umum berkisar pukul 09.00 WIB,” terangnya.


Marson menceritakan jika abangnya yakni SP berprofesi sebagai seorang wartawan. Selain itu SP juga memiliki usaha warung kelontong. (sh)