ARN24.NEWS - Setelah sukses dengan dua film sebelumnya, serial Pamali siap menghadirkan film ketiganya, berjudul Pamali: Tumbal.
Film yang kembali diadaptasi dari game populer Pamali ini mengangkat mitos larangan dan kisah pesugihan yang membutuhkan tumbal, memberikan pengalaman horor yang lebih mencekam.
Pamali: Tumbal dijadwalkan akan tayang pada 2025, dan proses pengambilan gambar telah dimulai akhir Oktober 2024.
Kisah ini diadaptasi dari DLC game Pamali: The Little Devil yang mengangkat tema teror tentang pesugihan yang mewajibkan tumbal sebagai syarat.
Bobby Prasetyo selaku sutradara mengungkapkan antusiasmenya untuk mengeksplorasi kembali semesta Pamali.
“Saya sangat senang bisa kembali menggali potensi semesta Pamali. Kali ini, ceritanya terasa sangat dekat dan menegangkan. Film ini mengisahkan Putri, karakter utama yang harus berjuang melawan waktu untuk menyelamatkan orangtuanya, sekaligus menghadapi teror dari berbagai hantu ikonik Indonesia,” ujar Bobby dalam keterangan tertulis diterima di Medan, Selasa (29/10/2024).
Film ini menampilkan Keisya Levronka sebagai pemeran utama Putri Dewi Kuncoro, tokoh sentral yang menghadapi rangkaian kejadian supranatural.
Keisya, yang sebelumnya sukses membintangi Malam Pencabut Nyawa dan Sekawan Limo pada tahun 2024, akan beradu akting dengan para aktor berbakat seperti Ummi Quary (Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, 2024), Djenar Maesa Ayu (Siksa Kubur, 2024; Pemandi Jenazah, 2024).
Lalu, Verdi Solaiman (Pulau Hantu, 2024; Gadis Kretek, 2023), Dominique Sanda (Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, 2024; Ratu Adil, 2024), Krishna Keitaro, Ben Bening, serta kembalinya Fajar Nugra yang sebelumnya membintangi Pamali: Dusun Pocong (2023) dan KKN Desa Penari (2022).
Sebagai kejutan, Lyto Pictures juga menghadirkan DeanKT, streamer ternama Indonesia, untuk turut serta dalam film ini. “Kami menghadirkan DeanKT sebagai upaya untuk menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda yang akrab dengan dunia streaming,” ujar Andi Suryanto, CEO Lyto Pictures dan produser film ini.
Mengangkat Budaya Indonesia yang Sering Terlupakan
Andi Suryanto menegaskan bahwa film ini bukan hanya sekadar kisah horor, tetapi juga sebuah pengingat akan budaya dan kepercayaan lama yang masih hidup di tengah masyarakat Indonesia.
“Pamali bukan sekadar mitos. Ada nilai moral yang mendalam, yang mengajarkan kita tentang pentingnya menghormati tradisi dan leluhur,” katanya.
Sebagai bagian dari Pamali Universe, film ini terus mengembangkan kisah-kisah horor yang terinspirasi dari kepercayaan dan tabu dalam budaya Indonesia. Meski begitu, Pamali: Tumbal dirancang agar bisa dinikmati secara mandiri, sehingga penonton tidak perlu menonton dua film Pamali sebelumnya untuk mengikuti jalan ceritanya.
Dalam film ini, Lyto Pictures ingin mengajak penonton untuk kembali melihat dan memahami kekayaan budaya Indonesia, sekaligus menghidupkan mitos-mitos lama yang sarat dengan makna.
“Kami yakin Pamali: Tumbal akan memberikan pengalaman horor yang lebih mendalam. Selain menawarkan teror, film ini menyentuh berbagai sisi emosi manusia dalam menghadapi konsekuensi dari tindakannya sendiri,” tambah Andi. (ril/rfn)